freightsight
Jumat, 22 November 2024

DOMESTIK

Ahli Pangan UI: Indonesia bisa Tingkatkan Produksi Pangan Nasional tanpa kegiatan Impor

8 Juni 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pangan Indonesia

Petani Pangan via infopublik.id

Ahli pangan dari Universitas Indonesia (UI), Riyanto mengatakan Indonesia dinilai bisa berhasil dalam meningkatkan produksi pangan nasional.

Direktur Utama Perum Bulog yang menegaskan, sejak tahun 2019 lalu, bahwa impor beras untuk bisa memenuhi kebutuhan yang ada di dalam negeri, khususnya cadangan beras pemerintah (CBP) tidak dilakukan.

Ahli pangan dari Universitas Indonesia (UI), Riyanto mengatakan Indonesia dinilai bisa berhasil dalam meningkatkan produksi pangan nasional.

Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) selaku Menteri Pertanian (Mentan), mampu mempercepat proses produksi dengan pengadaan benih unggul dan teknologi seperti alat mesin pertanian, bahkan hingga mengupayakan masifnya pendampingan petani yang ada di semua daerah.

"Biasanya Indonesia impor. Tapi di zaman Pak SYL (Syahrul Yasin Limpo), saya melihat beras kita cukup, bahkan cendrung surplus. Semua bisa dikendalikan dan dalam waktu tiga tahun terakhir, sudah tidak impor," ungkap Riyanto, yang juga seorang peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI, Jakarta pada Selasa (7/6/2022).

Beliau mengatakan bahwa kesuksesan Indonesia dalam pengadaan pangan ini tentu saja ditandai dengan tercukupinya ketersediaan beras yang ada di dalam negeri, sehingga selama tiga tahun terakhir Indonesia bisa tidak melakukan kegiatan impor.

Sebaliknya, ternyata ada sejumlah kabupaten, yaitu Sragen memang sukses ekspor beras ke Arab Saudi.

Riyanto juga mengatakan, pertanian merupakan sektor paling strategis dalam mewujudkan Indonesia berdaulat dari aspek apapun, termasuk aspek keamanan, politik juga ketertiban. Tanpa pangan tentu juga semua orang merasa khawatir dan negara bisa saja bangkrut.

"Saya kira, posisi Indonesia sudah cukup bagus dan berjalan lebih cepat dari biasanya. Pangan kita cukup dan semua bisa dikendalikan. Inilah bukti kerja pemerintah, di sektor pertanian. Mentan SYL juga bisa menyelesaikan semua arahan dan perintah Presiden Jokowi," ungkap beliau.

Sebelumnya juga telah dikatakan oleh Budi Waseso selaku Direktur Utama Perum Bulog yang menegaskan, sejak tahun 2019 lalu, bahwa impor beras untuk bisa memenuhi kebutuhan yang ada di dalam negeri khususnya adalah sebagai cadangan beras pemerintah tidak dilakukan.

"Dalam tiga tahun terakhir, CBP tidak pernah impor. Apa yang disampaikan presiden bahwa Indonesia sampai saat ini tidak melakukan impor selama tiga tahun terakhir, memang benar," ungkap beliau.

Sementara itu, Irma Suryani Chaniago selaku pemerhati pangan, mengapresiasi kerja cerdas SYL yang memang dinilainya mampu untuk bisa menjalankan semua perintah dan arahan dari Presiden Joko Widodo, sehingga ketersediaan pangan nasional dalam keadaan cukup. Bahkan selama tiga tahun terakhir pun Indonesia tidak melakukan kegiatan impor.

"Ini yang saya sebut kerja cerdas. Tidak impor, artinya kerja berintegritas. Tidak macam-macam dan hanya fokus kerja saja. Saya kira ini perlu diapresiasi," ungkap beliau.