freightsight
Jumat, 29 Maret 2024

IMPOR

56.000 Ton Kedelai Impor dari AS Tiba di Indonesia

16 Januari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via unsplash

Kegiatan impor dilakukan untuk meredam kenaikan harga kedelai di dalam negeri.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan pada Minggu (15/1/2023) akan datang sebanyak 55 ribu ton kedelai impor di Pelabuhan Cigading, Banten. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan kegiatan impor dilakukan untuk meredam kenaikan harga kedelai di dalam negeri.

"Sebanyak 56 ribu ton dari Amerika Serikat nanti sore akan kita bongkar. Supaya bisa dipercepat distribusinya," ujar Arief (15/1/2023).

Pembongkaran kedelai impor akan dilakukan oleh Kepala Bapanas, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah. Pemerintah melalui Bapanas membeli kedelai tersebut dari perusahaan swasta dengan harga Rp 12.000 per kilogram.

Pemerintah akan menyalurkan ke perajin tahu dan tempe dengan harga Rp 11.000 per kilogramnya. Dengan selisih harga, Rp 1.000 per kilogram, akan disubsidi oleh pemerintah. Arief menjelaskan kedelai dibeli dari perusahaan swasta lantaran Perum Bulog hingga kini belum berhasil mengimpor sendiri.

"Sambil menunggu Bulog siap untuk impor, kita minta sama swasta untuk masukin barang dengan cepet," tuturnya.
Adapun harga kedelai saat ini masih terbilang tinggi karena stok menipis. Terlebih untuk komoditas ini, Indonesia masih bergantung pada impor.

Sementara Bulog gagal mendatangkan 350 ribu ton impor kedelai pada akhir tahun 2022. Sebelumnya Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas mengatakan pihaknya menghadapi banyak kendala dalam melakukan impor kedelai. Pasalnya, Bulog yang sebelumnya mengandalkan tiga perusahaan importir swasta dalam mengimpor kedelai, kini diminta mengimpor sendiri agar harga yang didapatkan lebih murah.

"Kita berusaha bisa impor sendiri karena lebih murah tapi persoalannya tidak mudah dapat izin. Ketentuannya, harus ada karantina dan lain-lain," ujarnya saat ditemui pada Jumat (16/12/2022).

Buwas menjelaskan sebetulnya stok kedelai di negara asal impor tersedia. Namun belum ada kepastian kapan pasokan akan tiba di Indonesia. Hingga kini, Bulog masih menjajaki beberapa negara tetapi ia tak menyebutkan negara mana saja yang akan membuka keran ekspor kedelainya untuk Indonesia.

Namun, ia mengaku sudah melakukan negosiasi dengan beberapa negara tersebut dan mengurus surat-surat perizinan. Persyaratan karantina, menurut Budi, juga masih menjadi hambatan.

"Di sana juga harus ada karantina, nanti di sini juga. Ini pengalaman buat saya ternyata impor tidak semudah itu," ujar Buwas .

Sementara itu, harga impor kedelai biji kering pada 15 Januari 2023 mencapai Rp 14.980 per kilogram. Harga tersebut naik 0,07 persen dibandingkan sehari sebelumnya. Sedangkan berdasarkan data terakhir Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok, Kementerian Perdagangan harga kedelai impor, per 15 Januari 2023 harga kedelai impor naik 2,01 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi Rp 15.200 per kilogram.