freightsight
Sabtu, 27 April 2024

EKSPOR

Waspada Kargo Saat Vietnam Menjadi Ekonomi dengan Pertumbuhan Tercepat di Asia Tenggara

7 Oktober 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Vietnam via kompas.com

Didukung ekspor berkembang pesat, Vietnam ada di jalur menjadi ekonomi pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

Ekspor ke AS tumbuh menjadi 25,4% antara Januari-September, yang oleh beberapa komentator dikaitkan dengan pergeseran pesanan dari China.

Didukung oleh ekspor yang berkembang dengan pesat, kini rupanya Vietnam berada di jalur untuk menjadi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara tahun ini – tetapi mungkin ada kesulitan di depan untuk kargo. Sangat kontras dengan China, PDB Vietnam justru tumbuh pada tingkat tercepat dalam 12 tahun selama sembilan bulan pertama di tahun ini dan kemudian akan mencatat pertumbuhan 8,5% untuk tahun 2022, menurut perkiraan.

Pendapatan dari ekspor tersebut juga meningkat 17,8% yang menjadi $265,3 miliar, per 15 September, menurut kementerian perindustrian dan perdagangan yang di dalamnya mengaitkan pertumbuhan tersebut dengan "keuntungan dari perjanjian perdagangan bebas".

Memang, forwarder di sini pun juga mengatakan bahwa Perjanjian Perdagangan Bebas UE-Vietnam (EVFTA) justru kini telah memainkan peran besar, dengan ekspor Vietnam ke UE yang naik menjadi 20% selama delapan bulan pertama di tahun ini.

Pada saat yang sama, justru ekspor ke AS tumbuh menjadi 25,4% antara bulan Januari-September, yang oleh beberapa komentator justru dikaitkan dengan pergeseran pesanan yang datang dari China, di mana rantai pasokan tersebut terus berjuang di bawah beban pembatasan Covid.

Jan Segers selaku manajer umum Noatum Logistics Vietnam di sini pun juga mengatakan bahwa bisnisnya itu memang sangat bagus. Walaupun memang permintaan secara umum turun di pasar angkutan laut. Namun, beliau justru mengatakan kepada The Loadstar bahwa: “Pelanggan mengubah tarif kontrak layanan NAC [akun bernama] mereka ke tarif FAK [pengiriman semua jenis], karena FAK lebih murah daripada tarif kontrak mereka.

“Perkiraan peak season dari China setelah periode Covid dan lockdown cukup mengecewakan, sehingga tarifnya turun, terutama untuk transpasifik.

Akibatnya, katanya, sekarang "jauh lebih mudah" untuk bisa menemukan kontainer ekspor di Vietnam jika dibandingkan dengan tahun lalu.

“Kami juga melihat perubahan dalam produksi dan outsourcing dari China ke Vietnam – lambat, tetapi terus-menerus. Vietnam tidak akan pernah sebesar China, tetapi investasi asing langsung di Vietnam terus berkembang,” tambah Segers.

Selama sembilan bulan pertama di tahun ini, justru pencairan investasi asing itu malah meningkat dari 16,2% menjadi $15,4 miliar.

Terlepas dari pertumbuhan perdagangan yang positif, kekhawatiran memang tetap ada atas eksposur terhadap penurunan ekonomi di pasar tujuan, serta ketergantungan negara itu pada China untuk bahan baku. Misalnya, mengikuti pertumbuhan yang kuat di awal tahun, sejak Juli produsen garmen juga tekstil yang mengalami penurunan pesanan dari AS dan UE, menurut media lokal.