freightsight
Sabtu, 20 April 2024

INFO INDUSTRI

UMKM Perlu Perhatikan Daya Saing Jika Ingin Kejar Daya Saing Ekspor

2 November 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pekerja warehouse

Young man working at a warehouse © senivpetro via ...

Agar nantinya produk ekspor bisa diterima oleh berbagai negara, maka mulai kini diharapkan para pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) diharapkan agar mulai memahami apa saja aspek perdagangan berkelanjutan.

Pihak Direktorat Kerja Sama Pengembangan Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Nasional Kementrian Perdagangan, sampai saat ini setidaknya telah melakukan pendampingan terhadap 1.000 UMKM. Hal ini agar para UMKM tersebut mampu menembus pasar ekspor. Selain itu, juga agar para pengusaha mampu membuat produk yang sesuai isu perdagangan berkelanjutan.

Karena itu, baru-baru ini Kementrian Perdagangan bekerjasama dengan Glob Reporting Initiative (GRI) dan Asosiasi Business Development Servive Indonesia (ABDSI) menyelenggarakan sebuah forum bisnis bertajuk "Strategi Branding Melalui Sustainability Compamy Profile Untuk Pendamping BDS" secara hybride.

“Penyelenggaraan forum bisnis ini diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM untuk menembus pasar ekspor global yang kini semakin menjadikan sustainability sebagai syarat penerimaan produk. Kesadaran terhadap isu sustainability juga dapat meningkatkan daya saing produk di pasar global,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi melalui siaran pers, Senin (25/10/2021).

Ditempat berbeda, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan menyampaikan bahwa salah satu hal yang sangat penting memang pelaporan berkelanjutan. Hal ini juga beriringan dengan kesadaran mengenai aspek berkelanjutan. Karenanya, UMKM harus mampu menyiapkan diri untuk menyediakan data administrasi seperti environmental, social, and corporate goverment (ESG).

“Saat ini, negara-negara tujuan ekspor, seperti negara di Eropa dan Amerika makin memperketat kriteria sustainability untuk produk-produk yang diperbolehkan masuk ke negaranya,” kata Marolop.

Cahyadi Joko Sukmono selaku Ketua ABDSI menyampaikan bahwa isu berkelanjutan memang merupakan sebuah kebutuhan yang penting dalam beberapa kurun waktu terakhir. Saat ini para pelaku usaha harus bisa melihat hal ini sebagai sesuatu yang berjangka panjang, meskipun memang sampai kini isu green business belum begitu menjadi konsentrasi di sektor UMKM.

“Bisnis harus bersama-sama menjaga ekosistem agar tetap berkelanjutan. Tidak hanya tujuan ekonomi. tetapi juga dalam tujuan lingkungan dan sosial dengan menghubungkan kebutuhan global seperti memenuhi syarat negara tujuan ekspor untuk green business,” katanya.