freightsight
Jumat, 3 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Tanam Modal Rp 143,9 Miliar, ACN Aero Teknik Bangun Bengkel Pesawat di Bandara Kertajati

7 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Bandara kertajati

Bandara Kertajati via bijb.co.id

• ACN Aero Teknik menanamkan modal US$10 juta untuk membangun fasilitas bengkel pesawat di Bandara Kertajati.

• Pembangunan Kertajati Aircraft Maintenance merupakan hangar MRP pertama yang ada di Bandara Internasional Kertajati dan menjadi hangar kedua di Jawa Barat.

ACN Aero Teknik, anak perusahaan Asia Cargo Network melakukan investasi US$10 juta atau sekitar Rp143,9 miliar untuk membangun fasilitas bengkel pesawat di Bandara Kertajati, Jawa Barat.

CEO Asia Cargo Network Group Marco Isaak menjelaskan, ada dua kesepataan yang ditandatangani antara perusahaan dan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BJB) sebagai pihak yang mengoperasikan Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat.

Kesepatakan pertama adalah terkait rencana pembangunan fasilitas Maintenance Repair and Overhaul (MRO) di Bandara Internasional Kertajati. Sementara perjanjian kedua adalah pengembangan fasilitas one-stop experience termasuk airport hotel transit, food court, shopping mall, dan exhibition centre di fasad gedung bandara di lahan seluas 15.000 meter persegi.

Marco mengatakan, pembangunan Kertajati Aircraft Maintenance merupakan hangar MRP pertama yang ada di Bandara Internasional Kertajati dan menjadi hangar kedua di Jawa Barat.

“Dengan pembangunan di atas lahan seluas 9 hektar, Asia Cargo Network telah menyepakati investasi awal sebesar US$10 juta untuk melangsungkan konstruksi tahap pertama yang ditargetkan akan selesai dalam jangka waktu 8 bulan ke depan,” ujarnya pada Jumat (4/3/2022).

Sementara itu untuk pembangunan tahap kedua di area seluas 5 hektar akan dikembangkan untuk pertumbuhan hangar yang lebih banyak. Investasi lanjutan ini akan dilakukan pada tahun-tahun mendatang.

Marco memprediksi pasar MRO di Indonesia bisa tumbuh hingga 9,2 persen per tahun selama 3 tahun ke depan. Diharapkan pembangunan ini dapat menjadi game changer untuk logistik dan penerbangan.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, sekitar 46 persen pesawat di Indonesia melakukan aktivitas MRO di luar negeri sehingga dapat membuka ruang untuk pertumbuhan pasar domestik. Dengan meningkatkan kapabilitas MRO di luar Jakarta dank e arah barat, hal ini akan mempengaruhi efisiensi biaya yang ditanggung oleh maskapai.

Kesepakatan ini jelas membawa angin segar bagi stakeholder Bandara Kertajati. Keberadaan investor dapat membawa pengaruh signifikan terhadap perluasan kemampuan operasi dan layanan di kawasan tersebuut

Untuk mendukung rencana tersebut, perlu sosialisasi lebih lanjut terkait jenis barang yang bisa dikirim lewat Bandara Kertajati dan keunggulan biaya yang lebih efisien. Menhub mendorong agar pengelola bandara berkomunikasi dengan perusahaan kargo internasional agar pergerakan angkutan kargo terus meningkat.