freightsight
Jumat, 29 Maret 2024

INFO INDUSTRI

Sumbang 76,51% Ekspor Nasional, Produsen Alas Kali Perluas Pabrik

3 Februari 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Produsen sepatu

Shoes Market @ fudowakira0 via Pixabay

• Permintaan ekspor alas kaki tahunan pada akhir 2021 mengalami kenaikan sebesar 27,5 persen.

• Kapasitas produksi ditingkatkan dengan menambah jumlah pabrik di berbagai daerah untuk memenuhi permintaan pasar.

Permintaan tahunan ekspor alas kaki mengalami kenaikan sebesar 27,5 persen pada akhir tahun 2021. Hal ini berimbas pada peningkatan kapasitas produksi dari sejumlah perusahaan alas kaki untuk memenuhi permintaan pasar. Peningkatan kapasitas produksi dilakukan dengan menambah jumlah pabrik di daerah baru seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) Firman Bakrie mengatakan langkah ini dapat menjadi upaya pembukaan lapangan kerja yang lebih besar ketimbang tahun lalu. Menurut Firman, perluasan pabrik menjadi manuver terbaru yang dilakukan sejumlah perusahaan alas kaki. Disusul dengan permintaan domestik dan internasional yang terus meningkat signifikan pada akhir tahun lalu.

"Pertumbuhan total ekspor paling besar terjadi pada kuartal ketiga 2021 yakni sebesar 27,5 persen. Namun kita belum bisa korelasi serapan tenaga kerja untuk tahun ini berapa, namun kita cukup optimis," kata Firman melalui sambungan telepon, Minggu 30 Januari 2022.

Di sisi lain, serapan tenaga kerja pada pabrik industri alas kaki tidak hanya terjadi pada beberapa pabrik baru di wilayah yang telah disebutkan. Namun juga terjadi pada kawasan pabrik yang sudah lama beroperasi seperti Bekasi, Tangerang, Serang, dan Purwakarta.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merasa yakin serapan tenaga kerja pada industri olahan non-migas dapat memenuhi target mencapai 20,84 juta orang tahun ini. Target itu mencatat angka kenaikan 11,80 persen dari torehan yang dihasilkan pada 2021 dengan posisi 18,64 juta orang.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri menuturkan sektor manufaktur nonmigas terus melakukan ekspansi setelah imbas pandemi pada kuartal kedua 2021 lalu. Menurutnya, investasi di sektor itu mulai tumbuh signifikan di kuartal setelahnya.
Terjadi kenaikan realisasi investasi di sektor manufaktur yang tercatat sebesar Rp236.79 triliun sepanjang Januari-September 2022. Angka ini naik 17,3 persen jika dibandingkan dengan realisasi investasi pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp201,87 triliun.

Adapun, nilai ekspor industri manufaktur sepanjang Januari-November 2021 mencapai US$160 miliar atau menyumbang 76,51 persen dari total ekspor nasional. Angka ini telah melampaui capaian ekspor manufaktur tahun 2020 sebesar Rp 132 miliar dan lebih tinggi dari capaian ekspor 2019. Data tersebut menunjukkan, kontribusi sektor industri manufaktur tidak mengalami babak belur walau di tengah himpitan pandemi.