freightsight
Kamis, 2 Mei 2024

IMPOR

Sudah Impor hingga Operasi Pasar, tapi Beras Masih juga Mahal

6 Februari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via liputan6.com

Harga beras medium atau premium masih naik, padahal pemerintah melalui Perum Bulog telah impor.

Khudori menyarankan Bulog melakukan operasi pasar langsung menyasar konsumen.

Harga beras masih naik baik medium atau premium. Padahal pemerintah melalui Perum Bulog telah impor hingga melakukan operasi pasar.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan belum memasuki masa panen raya. Hal itu membuat harganya sulit turun karena ketersediaan barang tidak sebanyak waktu panen raya.

"Panen kan mungkin akan mulai Maret ya besar-besarnya, jadi ini bisa dikatakan puncak kita menunggu panen. Berdasarkan catatan kita memang masih stabil tinggi," kata Iqbal kepada detikcom, Minggu (5/2/2023).

Iqbal menyebut bahwa operasi pasar yang dilakukan pihaknya bersifat menekan kenaikan harga beras supaya tidak semakin tinggi. Bulog, katanya, terus melakukan operasi pasar untuk menambah pasokan sambil menunggu musim panen raya.

"Mudah-mudahan dengan penggelontoran secara masif ini bisa menurunkan harga, paling tidak menahan harga supaya tidak naik terlalu tinggi lagi," harapnya.

Sampai Jumat (3/2), Bulog melaporkan sudah menggelontorkan beras untuk operasi pasar sebanyak 214.000 ton sejak awal 2023. Sementara total beras impor yang diterima 320.000 ton dari keseluruhan 500.000 ton. "Insya Allah sampai bulan ini selesai," tegas Iqbal.

Pengamat Pertanian Khudori mengatakan harus ada evaluasi serius terhadap kondisi ini. Dia menduga dalam proses implementasinya ada persoalan.

"Itu perlu dievaluasi. Benarkah instrumen operasi pasar itu akan efektif untuk mengendalikan harga? Kalau benar jadi instrumen efektif, di lapangan nggak efektif, itu problemnya di mana?," ucap Khudori dihubungi terpisah.

Menurut Khudori, operasi pasar efektif menurunkan harga beras jika waktunya tepat dan jumlahnya tidak terbatas. Dia menyarankan Bulog melakukan operasi pasar langsung menyasar konsumen.

"Saat ini untuk sampai ke konsumen tuh ada mitra-mitra, pedagang-pedagang, jadi masing-masing ini pasti mengambil margin. Dikarenakan ada titik-titik yang harus dilalui, sampai ke konsumen tuh butuh waktu, harganya pun setelah ditambah margin-margin jadi tinggi," bebernya.

Harga Beras di Pasaran

Berdasarkan pantauan detikcom di agen beras di Ciputat, Tangerang Selatan, pedagang mengungkapkan kenaikan harga terjadi kepada hampir semua jenis dan merek beras. Rata-rata kenaikan harga beras Rp500/liter sampai Rp 1.000/liter.

"Semua jenis beras naik. Lagi mahal sekarang beras," kata pedagang bernama Yanto.

Harga beras naik seperti jenis IR 42/Pera Super dan Pandan Wangi Cianjur, menjadi Rp13.000/liter, Pandan Wangi Cilamaya Rp12.000/liter, Petruk Super Rp11.000/liter dan Pandan Wangi Spesial Rp15.000/liter.

Kenaikan harga beras terasa jika membelinya dengan ukuran 5 kg, 20 kg, sampai 50 kg. Jenis Pandan Wangi, ukuran 20 kg dari sebelumnya Rp320.000 menjadi Rp330.000. Sementara jenis sama dengan ukuran 50 kg dari Rp750.000 menjadi Rp980.000.

"Pera Super dari Rp600.000 jadi Rp900.000/50 kg. Pandan wangi jadi Rp330.000 dari sebelumnya Rp320.000/20 kg, yang 50 kg dari Rp750.000 jadi Rp980.000. Kemudian Rojo Lele Rp240.000/20 kg tadinya cuma Rp235.000, per 50 kg tadinya Rp530.000 jadi Rp740.000," jelasnya.

Kenaikan harga beras dikeluhkan para pedagang di pasar Jombang, Tangerang Selatan. Salah satu pedagang beras bernama Lukman mengatakan kenaikan terjadi merata di semua jenis dan merek sebelum Tahun Baru 2023. "Naiknya sudah lama dari sebelum tahun baru. Naiknya rata-rata Rp1.000/liter," ucapnya.

Berdasarkan daftar Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga beras premium naik Rp140 menjadi Rp13.440/liter dan beras medium naik Rp60 menjadi Rp11.720/liter.

Kenaikan paling tinggi di Sumatera Barat beras medium Rp13.620/kg dan terendah di Sulawesi Barat Rp9.940/kg. Sementara kenaikan beras premium paling tinggi terjadi di Kalimantan Selatan Rp17.470/kg dan terendah di Sulawesi Selatan Rp11.820/kg.