freightsight
Sabtu, 20 April 2024

EKSPOR

Sanggup Geser AS, Ada Potensi Besar Pasar Ekspor Furnitur ke Timur Tengah

13 Maret 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via ekonomi.bisnis.com

Timur Tengah digadang-gadang menjadi tujuan ekspor produk industri furnitur menggantikan AS dan Eropa.

Berbagai negara Timur Tengah seperti Qatar dan Israel segera melakukan pembangunan berdampak pada kebutuhan furnitur jumlah banyak.

Timur Tengah digadang-gadang bisa menjadi negara tujuan ekspor produk industri furnitur menggantikan Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia Abdul Sobur menjelaskan bahwa Amerika Serikat dan Eropa justru saat ini memang sudah tidak lagi memegang predikat sebagai pasar ekspor terbesar industri yang digelutinya.

“Jadi, saya memperkirakan pasar terbesar nanti justru akan bergerak, bukan lagi Amerika Serikat dan Eropa tapi Asia dan Timur Tengah jadi ini the future-nya ke sana,” ujarnya saat konferensi pers penutupan pameran Indonesia International Furniture Expo di kawasan Kemayoran pada Minggu (12/3/2023).

Abdul mengungkapkan bahwa adanya komitmen dari Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, yang ingin menjadikan Timur Tengah atau Middle East sebagai New Eropa yang digadang-gadang juga akan bisa menjadi kota terhebat yang ada di bumi. Dengan demikian, peran industri furnitur dibutuhkan.

“Mohammed bin Salman itu mengatakan New Eropa ya, dia lagi membangun satu kota yang namanya New dan The Line itu adalah akan menjadi kota terhebat di muka bumi ini, tentu kan butuh mebel juga,” jelasnya.

Berbagai negara Timur Tengah seperti Qatar dan Israel, lanjut dia, segera melakukan pembangunan berdampak pada kebutuhan furnitur jumlah banyak. Momentum ini menurutnya segera menjadi pasar baik untuk industri furnitur lokal.

“Dubai bahkan, kabarnya akan membuat kota baru seluas tujuh kali lipat Dubai, itu bisa jadi pasar baru,” katanya.

Sayangnya, sambung Abdul, pelaku industri furnitur dalam negeri terlalu nyaman dengan ekspor andalan yaitu Amerika Serikat dan Eropa. Jadi, mereka perlu diyakinkan mengenai potensi market di Timur Tengah. Abdul mengklaim perusahaan furniturnya mampu masuk di lima negara di Timur Tengah.

“Saya sendiri udah masuk ke Qatar, Dubai, Oman, Bahrain juga Kuwait.” Seperti yang diberitakan Bisnis.com sebelumnya, Amerika Serikat dan Eropa memiliki peran yang cukup besar dalam ekspor furnitur Indonesia.

Negeri Paman Sam menyerap 51 persen produk furnitur diekspor oleh Indonesia.
Adapun, Eropa berkontribusi sekitar 40 persen pada total ekspor furnitur. Sisanya, produk furnitur Indonesia diekspor ke negara-negara Asia, Timur Tengah, Afrika dan Australia.