freightsight
Senin, 6 Mei 2024

EKSPOR

PT Pos Indonesia Sediakan Gudang Mikro Konsolidasi Ekspor di Medan

1 November 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via mediaindonesia.com

PT Pos Indonesia merintis gudang mikro konsolidasi ekspor untuk mempermudah UMKM melakukan kepengurusan dokumen ekspor.

PT Pos Indonesia (Persero) melebarkan pelayanan di sektor logistik dengan menyediakan gudang mikro konsolidasi ekspor di Medan, Sumatera Utara. Penyediaan layanan ini ditujukan untuk mempermudah UMKM mengirim produk ekspor skala mikro.

Sebagai penanda beroperasi, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi melakukan pelepasan ekspor perdana kiriman UMKM Provinsi Sumatera Utara dan Aceh dari Gudang Mikro Konsolidasi Ekspor Regional I Sumatera, di SPP Medan pada Sabtu (29/10/2022).

Pertama kali, dilakukan ekspor kiriman green bean kopi tujuan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Menurut Faizal, ekspor perdana kopi dengan sistem konsolidasi mikro sangat membantu UMKM untuk memperoleh harga yang lebih murah sekaligus memudahkan pengurusan dokumen ekspor dalam satu layanan.

"Kini UMKM tidak perlu sewa gudang. Kalau mau kirim barang, baru membayar. Intinya, UMKM tidak perlu mengeluarkan uang dulu di depan," kata Faizal.

Sebagai informasi, gudang ini dilengkapi layanan kepengurusan serta karantina untuk hasil pertanian dan peternakan. Pelayanan satu pintu dari instansi-instansi terkait dokumen eksor juga akan dilengkapi pada gudang konsolidasi ini sehingga para pelaku UMKM, efisien dan tentu bisa menekan biaya. Dalam sambutannya, Kepala Pelayanan Pabean Kualanamu, Medan, Elfi Haris, memberikan apresiasi kehadiran gudang tersebut.

“Ini sangat bagus karena bertujuan membantu ekspor UMKM. Karena ekspor itu ditangani banyak instansi, perlu banyak logistik, kali ini PT Pos merintis mikro konsolidasi ekspor," kata Elfi.

Selain bisa menyimpan barang dan diurus Pos Indonesia, tersedia juga bea cukai untuk ekspor dan karantina. Hal ini berperan penting dalam membantu pemulihan ekonomi nasional. Dengan inovasi ini PT Pos Indonesia dalam merintis gudang mikro konsolidasi ekspor, maka UMKM yang hendak mengirim produk skala ekspor tidak butuh waktu lama dalam mengurus dokumen sehingga lebih menghemat waktu dan biaya.

“Kadang orang yang mau ekspor barangnya kecil, 100 kg, 500 kg, kalau satu orang itu mengurus ke bea cukai, karantina, menyewa kontainer. Kepengurusan dokumen hanya satu kali, kemudian berangkat satu kontainer. Lebih cepat dan efisien,” katanya.

Elfi berharap, gudang serupa dapat dikembangkan di daerah lain agar dapat memudahkan pelaku usaha dalam kegiatan ekspor.

“Harapannya bisa berkembang di semua daerah, sehingga masyarakat terbantu. Barang ekspor cepat sampai ke luar negeri dengan biaya lebih rendah,” katanya.

Merespon serupa, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Kualanamu, Dr. Lenny Hartati menjelaskan bahwa pihaknya mendukung kegiatan tersebut.

“Kami dari Badan Karantina Medan sangat mendukung adanya mikro konsolidasi ini. Akan tercipta satu pintu layanan, yaitu karantina, bea cukai, logistik, semua ada di sini. Tentu akan memudahkan pelayanan dan memperpendek waktu sehingga tercipta pelayanan yang prima untuk masyarakat,” ujar Lenny.

Ia berharap pengiriman logistik ke luar negeri bukan lagi menjadi persoalan yang sulit bagi UMKM. Dengan demikian, kesejahteraan UMKM akan meningkat serta mendongkrak permintaan dari diaspora di luar negeri untuk komoditas yang ingin dikirim dari Indonesia.

Momen ini turut dihadiri Kepala Pelayanan Pabean Kualanamu, Medan, Elfi Haris; Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Kualanamu Dr. Lenny Hartati; jajaran Direksi PT Pos Indonesia (Persero), Haris Husein (Direktur Bisnis Jasa Keuangan) , Tonggo Marbun (Direktur Human Capital Managemen), Siti Choiriana (Direktur Kurir dan Logistik), Hariadi (Direktur Operasi dan Digital Service) , Prasabri Pesti (Direktur Businnes Development dan Portofolio Management) EVP I Medan, dan para EGM sewilayah Sumatera.