freightsight
Kamis, 25 April 2024

EKSPOR

Pembangunan Bandara Kaltara Siap Mendongkrak Ekspor Produk Kelautan

18 November 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via envato

Rencana studi pembangunan bandara di Kaltara tepat dan diperlukan.

Gubernur Kaltara sedang gencar melakukan pembangunan.

Rencana studi dalam pembangunan bandara di Kaltara dinilai tepat dan diperlukan, terlebih provinsi ini punya SDA di bidang perikanan luar biasa. Dengan adanya bandara ini diharapkan meningkatkan nilai ekspor produk kelautan, dimana akhirnya meningkatkan perekonomian Kaltara.

Hal ini diungkapkan President and CEO Canadian Commercial Corporation, Robert Kwon pada acara Penandatangan Nota Kesepahaman bersama antara PT Whitesky Facility, Canadian Commercial Corporation dan Pemerintah Provinsi Kaltara melakukan studi dalam rangka pembangunan green airport, di Nusa Dua Bali, Minggu (13/11/2022) malam. Dimana kegiatan ini adalah rangkaian pertemuan lanjutan B20.

Dijelaskan Robert, Canadian Commercial Corporation merupakan lembaga pendanaan resmi dari Kanada dan pihaknya membantu pembangunan mempunyai potensi bisnis ke depan. Konsen lembaga ini bukan hanya sekedar pembiayaan semata, tetapi membantu pengguna dan transfer teknologi diterapkan dikhususkan pada teknologi ramah lingkungan. Seperti solar panel, hydro energi dan lainnya. Dimana hal ini pernah dilakukan di beberapa negara seperti Kolombia.

“Saat melakukan studi dalam waktu dekat ini, nanti kami akan melihat secara langsung potensi apa saja yang bisa kami lakukan di Kaltara. Terutama dalam membangun green airport yang nanti untuk mendukung ekspor dan impor hasil dari sumber daya alamnya, yaitu produk kelautan,” katanya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Senin (14/11/2022).

Robert mengatakan, dari informasi awal didapatnya hasil kelautan dari Kaltara belum dioptimalkan dalam pemasaran dan pengemasan, sehingga banyak dijual mentah ke negara lain. Untuk ini, Canadian Commercial Corporation membantu mulai dari penangkapan ikan, pembudidayanya, pengemasan hingga pengiriman hasil kelautan ke negara lain.

Dia menambahkan, pada kerja sama dilakukan Canadian Commercial Corporation tidak hanya membangun bandara, tetapi membantu memberikan teknologi kebandarudaraan ramah lingkungan dan efisien. Bukan hanya sekedar membangun bandara besar, tetapi memiliki pembiayaan yang mahal.

“Dalam studi yang akan kami dilakukan benar-benar sesuai dengan model bisnis yang mendukung kegiatan ekspor dan impor produk kelautan,” katanya.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan, Denon Prawiraatmadja mengatakan pihaknya merespons cepat rencana pembangunan bandara khusus kargo dengan mendatangkan investor dari Kanada dengan pola kerja sama Closed Loop. Kerja sama dimaksud melibatkan nelayan untuk bekerja sama dalam produk kelautan.

Closed Loop program initiative adalah visi Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid dalam mendorong UMKM Indonesia.

“Dengan model ini kita juga ingin membangun kemampuan dari para nelayan, mulai dari penangkapan ikan yang modern dan ramah lingkungan, pengemasan hingga pemasaran yang lebih baik dengan mengoptimalkan fungsi bandara untuk pengiriman. Diharapkan dengan ini semua dapat meningkatkan kesejahteraan para nelayan di Kaltara,” katanya.

Denon berharap, tahun 2024, studi dan profile investasi diimplementasikan di Kaltara, sehingga mendukung pembangunan ekonomi daerah tersebut. Dan pihaknya berharap, pada 2024 di Kaltara berdiri dan beroperasi green airport dengan pembiayaan dari investor Kanada.

“Dalam Nota Kesepahaman disepakati bahwa Canadian Commercial Corporation akan mendukung studi dan pengembangan green airport di Kaltara dengan total estimasi rencana investasi sebesar USD 200 Juta atau setara dengan Rp 3 triliun,” katanya.

Gencar melakukan pembangunan Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, menjelaskan, sebagai provinsi termuda di Kalimantan dengan luas hampir setengah pulau Jawa pihaknya gencar melakukan pembangunan.

“Karenanya, kami sangat besyukur dengan rencana pembangunan bandara kargo ini oleh Canadian Commercial Corporation dengan bantuan dari Kadin Indonesia bidang Perhubungan. Atas nama pribadi dan masyarakat Kaltara kami mengucapkan terimakasih dan bersyukur atas rencana studi dan pembangunan bandara yang ramah lingkungan ini,” katanya.

Zainal menjelaskan, saat ini daerahnya memiliki keunggulan dalam hasil budidaya perikanan seperti kepiting, ikan dan udang. Namun, selama ini penjualan secara tradisional. Diharapkan adanya bandara khusus kargo dapat meningkatkan perekonomian di daerahnya.