freightsight
Sabtu, 4 Mei 2024

PELABUHAN

Pelindo Tuntaskan Konsolidasi Bisnis demi Bisa Optimalkan Layanan

6 Februari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via unsplash

PT Pelabuhan Indonesia telah berhasil menyelesaikan BUMN dan Kemenkeu demi melanjutkan konsolidasi bisnis.

SPTP mewakili sebanyak 97,73% dari keseluruhan saham pada PMT.

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menyelesaikan amanat Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan demi bisa melanjutkan konsolidasi bisnis. Hal ini tentu saja juga dilakukan melalui proses pengalihan atau inbreng saham anak usahanya, PT Prima Multi Terminal (PMT) ke Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP).

Proses ini pun tentu saja juga dilakukan sebagai lanjutan dari transformasi bisnis Pelindo pasca penggabungan dalam rangka menciptakan layanan yang lebih efisien dan juga untuk meningkatkan core competence bisnis untuk layanan peti kemas.

Penandatanganan Inbreng Saham dilakukan Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, Direktur Utama SPTP M. Adji, dan Direktur PMT Rudi Susanto yang disaksikan oleh Sub Keasdepan Koordinator Jasa Logistik Kementerian BUMN Setyo Puji Hartono dan Komisaris Utama Pelindo Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio. Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Pengembangan Bisnis PT Waskita Karya (Persero), Tbk Septiawan Andri Purwanto.

"Dengan melakukan inbreng PMT pada SPTP pada hari ini, maka seluruh program inbreng anak-anak perusahaan ke subholding sudah tuntas, dan selanjutnya masuk ke dalam proses pemurnian bisnis. Alhamdulillah, seluruh proses kajian terkait pemurnian bisnis dengan milestone hingga tahun 2025 sudah selesai dan siap diproses lebih lanjut," ujar Wakil Direktur Utama Pelindo, Hambra dalam keterangan tertulis, Kamis (2/2/2023).

Di sini pun tentu saja dia juga berharap dengan dialihkannya PMT ke SPTP supaya bisa mewujudkan service excellence yang ada di rantai logistik, komersialisasi jasa demi bisa meningkatkan penciptaan nilai, serta mendorong peningkatan kinerja operasional dalam rangka peningkatan kualitas layanan kepada para pelanggan.

Sementara Sub Keasdepan Koordinator Jasa Logistik Kementerian BUMN Setyo Puji Hartono juga mengatakan bahwa memang langkah ini merupakan inbreng terakhir kepada subholding untuk bisa menuju fase berikutnya.

"Selamat untuk berkinerja lebih giat untuk mencapai target-target selanjutnya sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Pemegang Saham," ujar dia.

Adapun melalui inbreng ini, SPTP mewakili sebanyak 97,73% dari keseluruhan saham pada PMT, sedangkan PT PP mewakili 1,26% dan PT Waskita Karya mewakili 1,01% saham yang ditempatkan dan disetor dalam Perseroan.

Komisaris Utama Pelindo Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio di sini mengatakan bahwa langkah ini merupakan momentum untuk mencapai target bisnis.

"Kita harus bekerja sama dengan seluruh jajaran, serta untuk mengakselerasi upaya-upaya dan terobosan. Ke depannya akan ada tantangan lebih besar untuk dihadapi bersama," tegas dia.

Sebelumnya, proses inbreng saham anak-anak usaha juga sudah dilaksanakan selama dua tahap. Pertama pada awal 2022, yakni anak-anak perusahaan Pelindo klaster petikemas pada SPTP, anak-anak perusahaan Pelindo klaster non-petikemas pada Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) dan anak-anak perusahaan Pelindo klaster marine, equipment & port services pada Subholding PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM).

Kemudian pada Bulan Maret 2022, anak-anak perusahaan Pelindo klaster logistic and hinterland development pada Sub Holding PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL).

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono di sini pun juga mengungkapkan inbreng ini merupakan yang terakhir dilakukan korporasi kepada subholding. "Saya minta kepada SPTP selaku penerima inbreng untuk memastikan PMT dapat dirawat dan dibesarkan. Kerja sama yang solid dan dukungan keluarga besar Pelindo dibutuhkan untuk menyukseskan seluruh program pasca merger," tutup dia.