freightsight
Jumat, 29 Maret 2024

INFO INDUSTRI

Konflik China-Taiwan, Pelaku Usaha Kargo Diminta Tak Panik

15 Agustus 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Pelabuhan China via harianjogja.com

Puncak musim (peak season) bisnis kargo disebut bakal terjadi di tengah risiko konflik antara China dan Taiwan. Pengusaha menilai hingga saat ini dampak yang berisiko terjadi cenderung terbatas.

Puncak musim (peak season) bisnis kargo disebut bakal terjadi di tengah risiko konflik antara China dan Taiwan. Pengusaha menilai hingga saat ini dampak yang berisiko terjadi cenderung terbatas.

Ketegangan yang dirasakan oleh perusahaan freight forwarding dan pengapalan semakin memuncak belakangan ini setelah kunjungan Ketua DPR (House Speaker) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan. China merespons dengan latihan militer udara dan laut dekat pulau utama Taiwan.

Berdasarkan data yang disusun oleh Bloomberg, hampir setengah dari kapal kontainer dunia melewati selat Taiwan atau Formosa yang memisahkan antara daratan China dan Taiwan, selama tujuh bulan 2022.

Perusahaan teknologi marketplace dan operator platform perusahaan kontainer logistik, Container xChange, mengumpamakan Selat Taiwan sebagai saraf inti rantai pasok global yang saling berhubungan satu dengan yang lain.

Oleh sebab itu, jika saraf utama rantai pasok global tersumbat, maka dampaknya akan terasa di seluruh sistem.

"Khususnya ketika saat industri tengah sibuk mengirim kargo melalui kapal pada musim puncak, dampaknya bisa bergema hingga ke seberang. Adapun, yang menentukan besarnya dampak ketegangan akan ditentukan oleh lamanya disrupsi tersebut," ujar CEO Container xChange Christian Roeloffs melalui keterangan resmi, Jumat (12/8/2022).

Christian memperkirakan adanya disrupsi perdagangan di Taiwan, China, Korea Selatan, dan Jepang jika aksi militer berlangsung lama.

Di sisi lain, rantai pasok global dinilai memiliki ketahanan yang kuat setelah ditempa dua tahun lamanya akibat pandemi Covid-19. Contohnya, terdapat prediksi dampak lockdown di China sekitar dua bulan yang bisa berdampak buruk pada peak season pengapalan.

Akan tetapi, hingga saat ini Christian mengaku bahwa tidak ada disrupsi yang terjadi akibat lockdown di Negeri Tirai Bambu tersebut. Dia juga tidak melihat adanya dampak tertentu pada peningkatan harga kontainer dan tarif leasing.

"Oleh sebab itu, sangat sulit untuk memprediksi tingkatan dampak dari unjuk kekuatan yang dilakukan oleh China terhadap arus kontainer," jelas Christian.

Adapun, salah satu perusahaan pelanggan dari Container xChange yang memiliki usaha di Taiwan menyebut adanya dampak tidak terelakkan. Salah satu dampak paling dekat yakni merubah rute pengapalan ke sisi timur pulau sehingga pengiriman kargo kontainer menjadi lebih lama.

Sampai dengan saat ini, Container xChange mencatat bahwa rata-rata harga kontainer pada puncak musim pengapalan tidak menunjukkan adanya kenaikan. Bahkan, rata-rata harga kontainer global pada Agustus 2022 (sejauh ini) sebesar US$2.730 atau turun 18 persen dari Juli 2022, yakni US$3.339.

Harga kontainer tercatat sudah mengalami penurunan sejak Juli 2022 dari Juni 2022 sebesar 20 persen di Amerika Serikat, 5 persen di China, dan 7 persen di India. Penurunan harga tersebut terlihat sampai dengan Agustus khususnya di AS dan China.

Saat ini, situasi teranyar ketegangan antara China dan Taiwan masih berlangsung kendati China telah mengakhiri latihan perangnya di pulau utama. Dilansir The Guardian, Kamis (11/8/2022), kini Taiwan yang menggelar latihan militer.

Sebelumnya, China menggelar latihan serangan udara dan laut selama berhari-hari di sekitar pulau utama Taiwan sebagai protes terhadap kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada pekan lalu.