freightsight
Jumat, 22 November 2024

INFO INDUSTRI

Indonesia Dapat Pasar Besar di Taiwan, Dengan Lakukan Ekspor Ikan Kering

18 November 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ikan kering

Fish Market © CHUTTERSNAP via Pexels

Indonesia lakukan ekspor besar ke Taiwan untuk komoditi ikan kering sebesar 2 ton.

Keberadaan 300 ribu WNI ke Taiwan diharapkan mampu optimalkan kegiatan ekspor Indonesia ke negara tersebut, dan juga mendorong promo produk UMK.

Baru-baru ini pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan pelepasan ekspor perdana dua ton ikan kering ke Taiwan. Total dari nilai ekspor tersebut adalah sebesar Rp400 juta.

"Keberhasilan menembus pasar ekspor ini merupakan proses yang panjang dan tidak mudah sehingga keberhasilan UKM dalam menembus pasar global menjadi prestasi yang membanggakan dan harus dikembangkan,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Didi Sumedi di Jakarta, Selasa (16/11/2021).

Ia menyampaikan bahwa Taiwan adalah pasar yang besar dan juga terbilang lumayan potensional. Salah satu penyebabnya adalah disebabkan oleh populasi warga Indonesia di negara tersebut terbilang sangat banyak, atau bahkan yang terbanyak di seluruh dunia. jumlah WNI di Taiwan saat ini mencapai 300 ribu orang.

Faktor lainnya adalah karena Taiwan merupakan negara yang memiliki standar kualitas terbilang tinggi. Sehingga apabila sebuah UMKM telah berhasil menembus pasar Taiwan maka itu berari produk mereka memiliki standar global.

“Banyaknya diaspora Indonesia di Taiwan dapat dimanfaatkan untuk membantu ekspor ke Taiwan. Ke depan, KDEI diharapkan terus melakukan pengembangan dan penetrasi pasar Indonesia di Taiwan melalui diaspora,” terang Didi.

Berkaitan dengan hal di atas, Budi Santoso, selaku Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Taiwan, mengatakan bahwa KDEI Taipei terus melakukan berbagai macam upaya untuk bisa mendorong ekspor Indonesia ke Taiwan terus meningkat. Meskipun hal ini harus mereka lakukan dengan berbagai kondisi karena kini sedang dalam masa pandemi.

Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah dengan menggunakan konsep virtual business matching dengan berkoordinasi dengan Direktur Jenderal PEN secara reguler.

“Fasilitasi pertemuan bisnis antara UKM Indonesia dengan perusahaan Taiwan menjadi prioritas KDEI," imbuhnya.

Menurutnya, kehadiran WNI sebanyak 300 ribu orang, bisa melakukan pemaksimalan pemasaran produk UMKM sekaligus menjadi pintu masuk produk Indonesia ke Taiwan.

"Pelepasan ekspor perdana ini menjadi salah satu bentuk nyata dukungan Kemendag terhadap UKM agar semakin percaya diri dalam menembus pasar global, khususnya ke Taiwan,” pungkas Budi.