freightsight
Kamis, 2 Mei 2024

PELABUHAN

Kemenhub Tanggapi Soal Kemacetan Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok

30 Maret 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via unsplash.com

Kemacetan terjadi di tengah penerapan Terminal Booking System (TBS) di Tanjung Priok.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menanggapi kepadatan arus lalu lintas kendaraan kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini terjadi di tengah penerapan Terminal Booking System (TBS) di Tanjung Priok.

Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Subagyo menyampaikan bahwa ada beberapa penyebab kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok pada hari dan waktu tertentu. Salah satunya adalah kedatangan truk secara bersamaan pada waktu tertentu sehingga menyebabkan distribusi waktu kedatangannya menjadi tidak seimbang.

Selain itu, kepadatan juga terjadi akibat pengurusan dokumen kepelabuhan/kepabeanan yang berlangsung pada siang hari, sedangkan pengiriman truk ke pelabuhan cenderung dilakukan pada malam hari.

Adapun penyebab lainnya lantaran truk yang datang belum memiliki order atau belum memiliki kepastian pelayanan di Pelabuhan serta belum memiliki dokumen lengkap.

"Akibatnya, truk-truk tersebut cenderung parkir di jalanan dekat pelabuhan dan memadati kawasan pelabuhan," kata dia pada Selasa (28/3/2023).

Tidak hanya itu, kepadatan juga disebabkan oleh banyaknya truk yang datang ke pelabuhan namun hanya melakukan satu jenis kegiatan. Padahal, akan jauh lebih efektif apabila truk tersebut melakukan berbagai jenis kegiatan.

Sebenarnya, TBS akan mengubah rutinitas atau kebiasaan pengambilan/pengiriman barang dari atau ke pelabuhan yang terjadi pada waktu tertentu.

Dalam penuturannya, Subagyo menyebut penerapan TBS pada dasarnya ditujukan untuk pemerataan pendistribusian pergerakan truk di Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga dapat mengurangi potensi kemacetan di pelabuhan.

Penerapan TBS juga ditujukan untuk mengoptimalisasi penggunaan sumber daya, fasilitas pelabuhan, dan jalan raya sehingga dapat mengurangi biaya logistik, sekaligus percepatan pelayanan penerimaan dan pengeluaran sehingga dapat meningkatkan kinerja layanan pelabuhan, khususnya kelancaran arus barang di wilayah pelabuhan Tanjung Priok dan sekitarnya.

Tidak hanya itu, penerapan TBS juga bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara terminal, perusahaan truk, dan pemilik barang/perwakilan pemilik barang dalam mendapatkan data tren penerimaan dan pengeluaran barang untuk mendukung program percepatan penataan ekosistem logistik nasional.

"Penerapan TBS merupakan salah satu upaya dalam mengatasi ketersendatan yang terjadi. Namun, masih banyak pengguna jasa yang datang belum tepat waktu di masa penerapan TBS," ungkap Subagyo.

Subagyo menambahkan, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo bersama Jakarta International Container Terminal (JICT) telah menyiapkan contingency plan jika terjadi kepadatan antrian Pelabuhan Tanjung Priok.

Lebih lanjut, bersama dengan para stakeholder terkait di Pelabuhan Tanjung Priok, Kemenhub terus melakukan koordinasi, evaluasi, dan sosialisasi dalam penerapan TBS, serta penanganan kepadatan yang terjadi.

"Kami berharap seluruh stakeholder dapat memberikan masukan serta dukungan terhadap penerapan TBS di Pelabuhan Tanjung Priok," pungkasnya.