freightsight
Jumat, 3 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Indonesia-Jepang Sepakati Perluasan Kemitraan UMKM dalam Rantai Pasok Global

1 Agustus 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

pifa.co.id

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Pemerintah Jepang berkomitmen untuk terus memperluas kemitraan UMKM dan ekonomi antar kedua negara.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Pemerintah Jepang berkomitmen untuk terus memperluas kemitraan UMKM dan ekonomi antar kedua negara.

Kesepakatan perluasan kemitraan itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara KemenKopUKM dengan Organization for Small and Medium Enterprise and Regional Innovation (SMRJ) Jepang.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menjelaskan, kerja sama Indonesia dan Jepang dalam hal pengembangan UMKM sebenarnya telah berlangsung sejak cukup lama. Untuk itu, dalam kunjungan kerjanya ke Jepang, dapat dilakukan pembaruan lingkup kerja sama kedua negara agar program kedepannya bisa lebih fokus dalam mendukung pengembangan beberapa sektor, termasuk UMKM.

Program tersebut di antaranya melingkupi pengembangan start-up, perluasan kemitraan rantai pasok, dan promosi produk UMKM ke pasar global.

“Saya berharap melalui MoU dan pertemuan ini akan lebih banyak lagi kemitraan usaha dapat dilakukan antara UMKM Indonesia dengan pelaku usaha di Jepang. Khususnya dalam promosi produk UMKM di pasar global, kemitraan rantai pasok, dan pengembangan start-up,” ucap MenKopUKM Teten saat penandatangan MoU dengan SMRJ sekaligus CEO Business Meeting pada Senin (31/7/2023).

Saat ini, ekonomi dunia pasca pandemi bisa dikatakan covid-19 belum pulih sepenuhnya. Kondisi ini menuntut adanya penguatan kemitraan di kalangan para pelaku usaha, inovasi teknologi, dan pengembangan model bisnis baru.

“Hari ini, kami datang bersama 30 pelaku UMKM Indonesia yang telah terkurasi, terseleksi, dan telah menjalankan bisnisnya di berbagai sektor, seperti otomotif, kesehatan, pangan, perikanan dan sebagainya. Mereka hadir secara online dan offline,” tutur MenKopUKM.

Tidak hanya itu, pada kesempatan yang sama dalam kunjungannya ke Jepang, MenKopUKM Teten Masduki juga menggelar pertemuan dengan Japan Finance Corporation (JFC) ?temachi, di Kota Chiyoda, Tokyo.

Menteri Teten berterima kasih atas digelarnya pertemuan tersebut. Ia optimistis UMKM di Indonesia maupun Jepang merupakan menjadi tulang punggung ekonomi nasional bagi masing-masing negara.

Termasuk dalam menciptakan keterbukaan lapangan kerja, mendorong inovasi, teknologi, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Pasca pandemi covid-19, kita terus mendorong UMKM untuk bertransformasi agar ke depan UMKM lebih punya daya tahan, lebih adaptif, lebih produktif, dan lebih berkelanjutan,” ucapnya.

Sebagai informasi, tercatat pada Desember 2022, kredit UMKM di Indonesia tumbuh 9,95 persen year on year (yoy). Rasio kredit perbankan untuk UMKM juga mengalami kenaikan, dari sebelumnya hanya 20 persen menjadi 21,41 persen. Bahkan, Presiden Jokowi menargetkan kenaikan menjadi lebih dari 30 persen pada tahun 2024 mendatang.

Namun terlepas dari perkembangan tersebut, survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan sebanyak 69,5 persen UMKM saat ini masih belum memiliki akses terhadap fasilitas kredit.

“Kita berkepentingan mendorong skema pembiayaan yang lebih inklusif agar kredit perbankan untuk UMKM semakin besar, sejalan dengan semakin mudah dan murahnya pembiayaan tersebut bagi UMKM,” kata MenKopUKM.

Menteri Teten menekankan, pertemuan dengan JFC menjadi suatu langkah penting bagi Indonesia dan Jepang. Ia pun mengungkap beberapa fokus perhatian yang menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut.

Pertama, sharing session untuk mengidentifikasi langkah-langkah inovatif guna mendukung kemudahan pembiayaan dan pengembangan UMKM.

Kedua, menjajaki peluang kerja sama, pertukaran pengetahuan, transfer teknologi, dan inisiatif peningkatan kapasitas UMKM. Ketiga, peluang pendanaan start-up di Indonesia.

Terakhir atau keempat, peluang investasi B2B (Business to Business) dari perusahaan Jepang yang terhubung dengan UMKM Indonesia.