freightsight
Kamis, 25 April 2024

EKSPOR

Hadapi Ancaman Resesi, Kementerian Koperasi dan UKM Perkuat Tiga Program

24 Januari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via ekonomi.bisnis.com

  • Tiga program ini merupakan langkah pemerintah dalam meningkatkan kinerja koperasi dan UMKM yang selama ini sudah menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) fokus pada tiga program utama untuk penguatan koperasi dan UMKM menghadapi ancaman resesi global.
Tiga program ini merupakan langkah pemerintah dalam meningkatkan kinerja koperasi dan UMKM yang selama ini sudah menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Langkah pertama, yaitu mendorong pengembangan koperasi dan UMKM di sektor riil. Terutama di sektor pangan, pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan. Sektor-sektor tersebut dinilai memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Dari sektor-sektor ekonomi di tengah pandemi Covid-19 sektor pangan merupakan satu dari sedikit sektor yang bisa tetap tumbuh.

“Bahkan di tengah pandemi Covid-19 pertumbuhan (sektor pangan) tidak negatif. Apa artinya? Ini menjadi sektor unggulan kita. Selain dia baik secara ekonomi, di saat yang sama pangan menjadi penting untuk bangsa kita. Sektor ini bisa menyerap lapangan pekerjaan yang luas. Tentu ini menjadi prioritas,” ucap Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan M. Riza Damanik dalam Seminar Nasional Ketahanan Ekonomi Nasional di Tengah Ancaman Resesi Global yang melalui tayangan pada Minggu (22/1/2023).

Kedua yaitu penguatan ekosistem usaha melalui kemitraan usaha besar dari hulu ke hilir. Upaya ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan ekosistem usaha dalam negeri khususnya pelaku UKM.

"Kemitraan akan terus kami kembangkan, diantaranya menghubungkan para pelaku UMKM, petani atau nelayan misalnya, dengan akses terhadap input produksi, peningkatan kapasitas, akses pembiayaan maupun pasar," tandas Riza.

Ketiga, yaitu memperkuat hilirisasi dari produk-produk UMKM yang berbasis pada bahan baku keunggulan daerah. Untuk menjalankan hal tersebut KemenKopUKM telah melakukan pembangunan Rumah Produksi Bersama di beberapa daerah. “Bahan baku merupakan keunggulan-keunggulan domestik kita, khususnya keunggulan daerah,” imbuh Riza.

Di Sulawesi Utara, misalnya, tahun lalu mulai dibangun Rumah Produksi Bersama untuk hilirisasi komoditi kelapa, agar para petani tidak hanya menjual kelapa utuh ke pasar. Tapi, bisa mengolahnya sehingga mendapat nilai yang lebih baik. "Sabut kelapa, tempurungnya, daging kelapa, hingga air kelapa, semua memiliki nilai tinggi. Model bisnisnya juga kita lengkapi dengan kemitraan rantai pasok untuk memastikan tiap-tiap produk turunan tersebut terserap," tutur Riza.

Selain itu di Sumatera Utara terdapat Rumah Produksi Bersama untuk pengolahan cabai, di NTT untuk pengolahan sapi, serta di Garut untuk pengolahan produk kulit. "Kami optimistis, UMKM kita akan jauh lebih siap dalam menghadapi ancaman isu resesi ekonomi tahun ini ketimbang di awal pandemi," ujar Riza.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Malang HM Sanusi menyampaikan, Kabupaten Malang memiliki kondisi topografis dan geografis yang kompleks.

Hal tersebut menjadikan Kabupaten Malang sebagai salah satu wilayah dengan bentang alam serta potensi agraria yang begitu luar biasa."Hal ini tentunya sangat mendukung pembangunan sektor pertanian yang merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Kabupaten Malang, yang di dalamnya mencakup tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura," kata Sanusi.

Sanusi menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Malang dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan, secara langsung juga telah memberikan dampak positif. Dalam 8 tahun terakhir, Kabupaten Malang telah mengalami surplus pangan pada komoditas beras. Selain memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, saat ini Kabupaten Malang juga telah berkontribusi terhadap pasar pangan internasional melalui ekspor komoditas buah pisang, alpukat, dan manggis.
“Selain itu, juga ada kopi, bawang merah, susu dan sayuran seperti kubis, cabai rawit," pungkas Sanusi.