freightsight
Senin, 29 April 2024

INFO INDUSTRI

Gangguan Pasok Picu Lonjakan Impor Batu Bara China

10 Mei 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Batu Bara China

Impor Batu Bara via emitennews.com

China merencanakan capai ekspor 12,6 juta ton batu bara setiap hari dan mempertahankan harga batu bara di bawah kontrak berjangka pada 570-770 yuan atau senilai US$ 84,99-114,81 per ton.

Impor batu bara China alami kenaikan sebesar 43 persen pada April dan Maret, angka ini didorong oleh pembelian panik atas kekhawatiran gangguan pasok yang disebabkan perang di Ukraina.

Berdasarkan data dari Administrasi Umum Bea Cukai yang dirilis pada Senin (9/4/2022), China dikirim 23,55 juta ton batu bara pada bulan lalu. Sementara impor sebesar 16,42 juta ton pada Maret dan 21,73 juta ton pada April 2021.

Untuk periode Januari-April, China mengangkut total 75,42 juta ton batu bara, turun sebesar 16 persen dari pengiriman pada periode yang sama tahun lalu.

Batu bara termal Newcastle mencapai rekor tertinggi US$ 440 per ton pada awal Maret. Lonjakan ini ditengarai oleh kekhawatiran gangguan pasok karena jatuhan sanksi Barat pada sistem keuangan dan produk energi Rusia.

Akibat harga batu bara global tetap tinggi, sementara pemerintah pusat China memerintahkan para penambang untuk meningkatkan produksi domestik dan membatasi harga lokal para pedagang China kemudian menghindari pengiriman kargo laut untuk kebutuhan sumber domestik.

China merencanakan ekspor 12,6 juta ton batu bara setiap hari dan mempertahankan harga batu bara di bawah kontrak berjangka pada 570-770 yuan atau senilai US$ 84,99-114,81 per ton.

Sementara itu, perencana negara mendesak 14 wilayah di China pada April lalu, termasuk Guangdong, Guangxi dan Zhejiang, yang sebagian besar bergantung pada impor batu bara. Kebijakan ini ditujukan untuk mencapai lebih banyak kontrak berjangka dengan pusat pertambangan utama Shanxi dalam pasokan domestik.

Impor bahan bakar fosil kotor juga dapat terhambat lantaran penutupan operasional pabrik-pabrik industri di seluruh China pasca merebaknya wabah Covid-19.

Mengutip data yang dikumpulkan oleh Wind, persediaan batu bara pembangkit listrik utama di sepanjang provinsi pesisir China mencapai sekitar 30 juta ton pada akhir April. Angka ini lebih tinggi dari capaian rata-rata sekitar 25 juta ton pada tahun 2016-2021.

Kementerian keuangan China sendiri telah memangkas tarif impor untuk semua jenis batu bara menjadi nol mulai 1 Mei 2022 hingga 31 Maret 2023.