freightsight
Sabtu, 23 November 2024

INFO INDUSTRI

G20 SVOC Memiliki Tujuan untuk Kuatkan Rantai Pasok Minyak Nabati yang Berkelanjutan

29 Oktober 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via.freepik.com.jpg

• G20 SVOC bertujuan untuk bisa menguatkan rantai pasok minyak nabati yang berkelanjutan.

• G20 SVOC bisa menjadi stepping stone Indonesia terlibat dan berperan aktif dalam diskusi serta aksi global untuk menyelesaikan masalah dan tantangan dihadapi masyarakat dunia.

Penyelenggaraan G20 Sustainable Vegetable Oils Conference (G20 SVOC), merupakan bagian dari rangkaian KTT G20 pada 3 November 2022 di Nusa Dua, Bali yang bertujuan untuk bisa menguatkan rantai pasok minyak nabati yang berkelanjutan.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud dalam konferensi pers persiapan G20 SVOC di Jakarta, Jumat, menyampaikan bahwa penyelenggaraan konferensi internasional ini memiliki tujuan merumuskan strategi dan kebijakan dalam pengelolaan minyak nabati demi bisa memperkuat ketahanan pangan juga energi yang ada di tingkat global.

"Dalam tingkat teknis, G20 SVOC bertujuan untuk merumuskan rencana aksi masing-masing stakeholder dalam rangka peningkatan produktivitas, jaminan pemenuhan kebutuhan global dan penguatan rantai pasok minyak nabati," katanya.

Lebih lanjut, beliau juga menyampaikan bahwa G20 SVOC segera menjadi sarana demi bisa mendorong pengembangan minyak nabati secara berkelanjutan, baik itu di tingkat domestik maupun global.

Menurut beliau, momentum ini pun akan menjadi aktualisasi peran Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun ini demi bisa mendorong peran aktif negara-negara G20 dalam upaya menyelesaikan tantangan pengembangan minyak nabati dunia.

Bukan hanya itu, G20 SVOC tentu akan bisa menjadi stepping stone untuk Indonesia terus terlibat dan berperan aktif dalam diskusi serta aksi global demi bisa menyelesaikan berbagai masalah dan tantangan yang akan dihadapi masyarakat dunia.

"G20 SVOC akan memberikan dampak positif dalam menggerakkan perekonomian khususnya di sektor transportasi dan pariwisata melalui kehadiran peserta secara on site selama pelaksanaan konferensi," ujar Musdhalifah.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) Rizal Affandi Lukman juga menyampaikan bahwa minyak kelapa sawit Indonesia bisa terus menyuplai kebutuhan pangan dan energi di tingkat global di tengah adanya disrupsi rantai pasokan minyak nabati, karena pandemi COVID-19 juga konflik geopolitik Rusia dan Ukraina.

Menurut beliau, hal tersebut terlihat dari konsistensi permintaan pasar minyak nabati, termasuk dari negara-negara yang memang berupaya membatasi impor minyak kelapa sawit yang diimbangi oleh ketersediaan pasokan.

Rizal mengatakan bahwa konferensi G20 SVOC bisa saja menjadi platform demi bisa menjalin kerja sama dengan negara-negara produsen dan konsumen minyak nabati lainnya dalam penyediaan yang berkelanjutan di tengah tantangan global juga komitmen mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.

Konferensi ini juga adalah kerja sama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, CPOPC, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki).