freightsight
Sabtu, 27 April 2024

INFO INDUSTRI

Ekspor Nonmigas Jawa Timur Bertumbuh Hingga 17,46 Persen

19 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Non Migas

Terminal Container via majalahdermaga.co.id

• Ekspor nonmigas Jawa Timur Februari 2022 mencapai 1,77 miliar dolar AS.

• Ekspor nonmigas Februari 2022 ekspor barang dari sektor pertanian mencapai 137 juta dolar AS.

Kinerja ekspor nonmigas Jawa Timur Februari 2022 mencapai 1,77 miliar dolar AS atau mengalami kenaikan 17,46 persen dibandingkan tahun lalu 1,51 miliar dolar AS.

Dadang Hardiwan selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mengatakan secara yoy tren ekspor nonmigas Jatim meningkat seiring pulihnya kondisi perekonomian global setelah Covid-19.

“Namun jika dilihat kinerjanya dari bulan ke bulan Februari 2022 mencapai 1,77 miliar dolar AS turun -0,65 persen dibandingkan Januari 2022 1,78 miliar dolar AS,” ungkapnya dalam paparan virtual BRS Ekspor-Impor pada Selasa (15/3/2022).

Dia juga mengatakan tren kinerja ekspor Jatim dalam 3 tahun ke belakang ekspor Jatim mengalami penurunan tajam sejak April - Mei 2020. Namun, akhir 2020, 2021 dan awal tahun menunjukkan progres positif baik migas atau non migas.

“Ekspor Jatim sangat dipengaruhi ekspor nonmigas karena punya peran dan kontribusi mencapai 95,41 persen pada Februari 2022,” ungkapnya.

Adapun dari total ekspor nonmigas pada Februari 2022 bahwa ekspor barang dari sektor pertanian tercatat mencapai 137 juta dolar AS yang naik 17,25 persen (yoy), industri pengolahan 1,62 miliar dolar AS naik 16,97 persen (yoy) dan sektor pertambangan dan lainnya 10,65 juta dolar AS naik 250 persen (yoy).

“Namun, jika melihat kinerja secara month to month pertanian dan industri pengolahan mengalami penurunan masing-masing -6,25 persen dan -0,27 persen,” ungkapnya.

Dadang juga menjelaskan total ekspor nonmigas pada periode tersebut ada 10 golongan barang diekspor yaitu kayu, barang dari kayu, lemak/minyak hewan nabati, tembaga, perhiasan permata, ikan dan udang dan berbagai produk kimia. Pada periode tersebut ada komoditas mengalami peningkatan permintaan di antaranya gula dan kembang gula, susu mentega, telur, ampas sisa industri makanan, biji-bijian berminyak dan bubur kayu pulp.

Sedangkan komoditas mengalami penurunan permintaan yaitu mesin peralatan listrik, plastik dan barang dari plastik, bahan kimia organik, tembakau, serta buah-buahan. Sementara negara tujuan ekspor mengalami peningkatan permintaan barang dari Jatim yaitu Thailand, Singapura, China, Belanda, dan Malaysia. Sedangkan yang turun permintaannya yaitu Amerika Serikat, Australia, India, Uni Emirat Arab, dan Jepang.

Sepanjang Januari - Februari 2022 negara tujuan ekspor Jatim berkontribusi yaitu AS 20,08 persen, China 10,76 persen, Korea Selatan 3,61 persen, Malaysia 8,33 persen, Jepang 15,27 persen, India 3,72 persen, Thailand 3,35 persen, Vietnam 3,59 persen, Belanda 2,73 persen, dan Australia 2,43 persen.

“Menurut kawasan, negara-negara di Asean ini berkontribusi 18,83 persen dan untuk Uni Eropa 8,26 persen,” tandas Dadang.