freightsight
Jumat, 17 Mei 2024

PENGIRIMAN DARAT

Capai 44,7 Juta Ton, Sumatera Dominasi Kinerja Angkutan Barang KAI

21 Desember 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via kompas.com

Pulau Sumatera mendominasi kinerja angkutan barang KAI hingga bulan November 2022 yang mencapai 44,7 juta ton.

Di Sumatera, angkutan barangnya juga telah didominasi oleh komoditi batu bara sebanyak 40,7 juta ton.

Pulau Sumatera kini justru telah mendominasi kinerja angkutan barang Kereta Api Indonesia (KAI) hingga bulan November 2022 yang telah mencapai 44,7 juta ton. Adapun total kinerja angkutan barang yang ada di Pulau Jawa dan Sumatera hingga bulan November 2022 jumlahnya sebesar 52,6 juta ton.

Jumlah tersebut tentu saja telah naik menjadi 14,1 persen jika dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2021 sebanyak 46,1 juta ton.

Ini artinya, angkutan barang KAI yang ada di Pulau Sumatera ikut menyokong kinerja layanan ini hingga 85 persen.
Di Sumatera, angkutan barangnya juga telah didominasi oleh komoditi batu bara sebanyak 40,7 juta ton yang diikuti semen sebanyak 1,8 juta ton.

Sementara di Jawa, angkutan barang justru telah didominasi oleh peti kemas yang jumlahnya sebesar 4,2 juta ton. Diikuti oleh angkutan BBM sebesar 1,5 juta ton dan semen sebesar 1,3 juta ton. Secara keseluruhan, tentu saja peningkatan tertinggi angkutan barang pada tahun 2022 itu terjadi di komoditi batu bara yakni dengan bertambah 5,8 juta ton atau naik 16 persen dari 35,3 juta ton menjadi 41,1 juta ton.

Peningkatan ini pun tentu saja juga terdapat di angkutan peti kemas sebesar 687 ribu ton atau yang naik 18 persen dari 3,7 juta ton menjadi 4,4 juta ton. Tren positif pun kini malah terjadi di komoditi lain seperti CPO, BBM, semen, dan ritel.
KAI di sini justru menargetkan bisa mengangkut sebanyak 105 juta ton barang pada tahun 2027 yang didukung oleh sejumlah inovasi. KAI di sini pun juga akan menambah jumlah gerbong barang secara bertahap demi bisa mengakomodasi target peningkatan volume tersebut.

KAI juga terus mencari potensi komoditas dan relasi angkutan barang baru. Inovasi lainnya adalah KAI akan mengembangkan stasiun sebagai suatu ekosistem layanan demi menyediakan jasa gudang transit berbasis rel.
Adapun di bidang teknologi informasi, KAI juga akan segera mengembangkan sistem aplikasi yang akan memudahkan KAI dan mitra untuk bisa memonitor data serta pergerakan barangnya secara realtime.

"Angkutan barang KAI hadir untuk dapat mendukung biaya logistik yang kompetitif dan mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global," ucap Joni, seperti dikutip dari laman resmi KAI, Selasa (20/12/2022).

KAI di sini pun juga juga mendukung program pemerintah yang akan memberlakukan Zero over dimension over load (ODOL) pada tahun 2023 mendatang. Kebijakan ini tentu saja juga akan berdampak positif terhadap keselamatan masyarakat khususnya pengguna jalan.