PENGIRIMAN LAUT
11 April 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanrto mengatakan pemerintah belum ambil sikap resmi terkait pencegatan kapal Pertamina di perairan Denmark oleh Greenpeace.
Kapal Pertamina Prime milik PT Pertamina International Shipping (PIS) dicegat aktivis Greenpeace di lepas pantai Denmark pada Kamis pekan lalu (31/3/2022).
Para aktivis Greenpeace menulis di badan kapal "Perang Bahan Bakar Minyak" bernama Pertamina Prima tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum mengatakan pemerintah belum menyatakan sikap resmi dan masih menunggu perkembangan selanjutnya terkait aksi tersebut.
"Jadi kalau tentang hal itu (pemblokiran Pertamina Prime) pemerintah belum ambil posisi resmi. Kita masih menunggu, melihat, dan memantau perkembangan selanjutnya," katanya kepada awak media saat dimintai keterangan, Selasa (5/4/2022).
Sebagai informasi, sebelumnya Greenpeace mengorganisir aksi menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia buntut dari invasi ke Ukraina.
"Pada pukul 11:00 (09.00 GMT) para aktivis melakukan aksi blokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata juru bicara Greenpeace Oehlenschlager dikutip dari French 24.
Namun, French menuliskan bahwa kedua kapal itu milik Rusia. Sekitar 100.000 ton minyak mentah akan ditransfer antara kedua kapal.
Dalam dua minggu terakhir, Greenpeace di Denmark telah melakukan sejumlah blokade terhadap kapal-kapal Rusia yang melakukan pengiriman minyak. Aksi kali ini adalah tindakan pertama yang berhasil.
"Kami baru kali ini berhasil menghentikan pengiriman, dalam kasus lain biasanya kapal tanker akan dialihkan atau dipercepat," kata Oehlenschlager.
Sebelumnya, diberitakan kapal tanker Pertamina dikepung aktivitas Greenpeace di Denmark. Greenpeace memblokir dua kapal tanker yang memuat pengiriman minyak dari Rusia. Salah satu kapal itu adalah kapal kedua milik salah satu perusahaan BUMN PT Pertamina International Shipping.
Pada Senin (4/4/2022) belasan aktivitas Greenpeace dengan menaiki kayak dan berenang ke lepas pantai demi memblokir kapal tanker tersebut.
"Mereka sekarang akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk memastikan kapal tidak saling berdekatan untuk melakukan pengiriman," kata Oehlenschlager mendesak Denmark untuk melarang transfer minyak Rusia melintasi perairannya.
Kepala Greenpeace Denmark, Scheller mengatakan layanan pelacakan yang diluncurkan Greenpeace Inggris telah mengidentifikasi sekitar 299 supertanker yang mengangkut minyak dan gas dari Rusia sejak awal dilakukannya invasi ke Ukraina pada 24 Februari, 132 di antaranya berlayar menuju Eropa.
"Meskipun sejumlah negara mengumumkan larangan pengiriman dari Rusia untuk produk batu bara, minyak, dan gas fosil Rusia, namun tetap masih ada kapal yang terdaftar ke negara lain," terangnya.
Sementara itu, Greenpeace meminta pemerintah di seluruh dunia untuk membuat putusan jangka panjang sebagai kecaman terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Dalam rangka membantu mewujudkan perdamaian dan keamanan serta membuat pilihan untuk menciptakan masa depan yang stabil seperti transisi cepat ke energi terbarukan yang efisien.
Minggu lalu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dalam rapat dengan Komisi IV DPR mengatakan Pertamina berencana membeli minyak mentah dari Rusia yang akan diolah di Kilang Balongan.
Nicke mengungkapkan, perusahaan energi plat merah itu tengah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Bank Indonesia (BI) untuk memastikan proses pembelian minyak ini tidak mencuatkan masalah baru.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi