freightsight
Rabu, 8 Mei 2024

PELABUHAN

ASDP akan Fokus demi Menggenjot Pendapatan Semester II/2022

18 Agustus 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

ASDP via harianaceh.co.id

ASDP fokus pada komersialisasi pelabuhan juga optimalisasi kapal di semester II/2022 demi mempertahankan kinerja positif diraih pada semester I/2022.

ASDP juga akan terus memacu kinerja pendapatan dari sisi bisnis yaitu dengan melakukan perluasan skema B2B.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan fokus pada komersialisasi pelabuhan juga optimalisasi kapal di semester II/2022 demi mempertahankan kinerja positif diraih pada semester I/2022.

Shelvy Arifin selaku Corporate Secretary ASDP juga mengatakan bahwa pada semester I/2022 perseroan telah berhasil mengantongi pendapatan Rp2,05 triliun serta mencatat laba bersih konsolidasi yang jumlahnya sebesar Rp340 miliar atau yang naik menjadi 123 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp152,52 miliar.

"ASDP telah menyiapkan program strategis melalui kebijakan strategi manajemen antara lain, fokus pada peningkatan pendapatan yakni komersialisasi pelabuhan dan optimalisasi kapal," katanya dalam siaran pers yang dikutip pada Sabtu (13/8/2022).

Beliau di sini juga menambahkan bahwa ASDP juga akan terus konsisten pada program transformasi dan digitalisasi, prioritas investasi serta efisiensi keuangan. Secara finansial, tentu saja perseroan juga berkomitmen untuk bisa mewujudkan target pencapaian EBITDA Rp1 triliun.

Target tersebut, lanjutnya juga diterjemahkan melalui pengelolaan operasional penyeberangan juga operasional pelabuhan menjunjung cost effectiveness.

Shelvy di sini juga menuturkan bahwa ASDP juga akan terus memacu kinerja pendapatan dari sisi bisnis yaitu dengan melakukan perluasan skema B2B, perluasan penerapan digitalisasi pelabuhan, penambahan alat produksi kapal juga sinergi ASDP dengan anak perusahaan PT Jembatan Nusantara yang memang baru diakuisisi melalui sinergi fleet plan.

Dari semua total kapal milik yang jumlahnya sebanyak 166 unit, tentu saja saat ini dengan tambahan 52 unit kapal JN, ASDP pun saat ini telah berhasil untuk bisa mengoperasikan total 216 unit kapal yang akan melayani 299 lintasan.

Menurutnya, bahwa memang ASDP juga telah melakukan sejumlah langkah antisipatif dalam merespons kondisi ketidakpastian perekonomian dunia akibat adanya pandemi Covid-19 hingga dampak perang Rusia dan Ukraina yang berdampak negatif terhadap harga minyak dunia, krisis energi dan resesi ekonomi yang ada di beberapa negara besar dunia.

Kondisi krisis ini tentu saja memang akan sangat berdampak kepada nilai tukar juga inflasi yang nantinya terus mempersulit situasi bisnis yang ada di berbagai industri, tidak terkecuali mengenai bisnis penyeberangan yang memang komponen biaya utamanya itu adalah bahan bakar solar.

ASDP pun di sini harus mampu untuk bisa melakukan operasional bisnis secara efektif dan efisien serta terus mendukung pelayanan logistik nasional. ASDP tentu juga sangat perlu mewaspadai kondisi eksternal yang akan dihadapi perusahaan dengan cost effectiveness yang akan menjadi fundamental melalui penggunaan anggaran tepat guna juga bersikap cermat dalam memprioritaskan kegiatan investasi perusahaan.