freightsight
Minggu, 8 September 2024

EKSPOR

41,47 Ton Ayam Hidup Diekspor ke Singapura dari Kepulauan Riau

19 Mei 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via tvonenews.com

Kepri saat ini tengah melakukan ekspor perdana ayam hidup ke Singapura sebanyak 23.040 ekor atau setara 41,47 ton.

Ekspor ayam dari Kepulauan Riau menuju ke Singapura tersebut juga merupakan salah satu hasil trial ekspor fase kedua yang dilakukan oleh PT Japfa melalui anak usahanya yaitu PT Ciomas.

Kepulauan Riau (Kepri) saat ini tengah melakukan ekspor perdana ayam hidup ke Singapura sebanyak 23.040 ekor atau setara 41,47 ton ayam yang dilakukan oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dari Gunung Kijang di Pulau Bintan.

Ayam-ayam tersebut juga merupakan salah satu hasil budi daya dari PT Ciomas Adisatwa, yang merupakan anak usaha PT Japfa.

"Pejabat kami baru saja melakukan pemeriksaan karantina terhadap 23.040 ekor ayam hidup yang dikirim ke Singapura," kata Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Aris Hadiyono melalui keterangan resmi, Rabu (17/5/2023).

Pemeriksaan karantina di dalamnya pun juga meliputi pemeriksaan administrasi untuk bisa lebih dalam memastikan terkait dengan kelengkapan dokumen persyaratan, lalu pemeriksaan fisik dan juga kesehatan untuk bisa memastikan berapa jumlah ayam yang akan dibawa sesuai dengan yang telah tertera di dokumen dan dalam keadaan sehat.

"Sertifikat kesehatan hewan (KH-11) juga sudah diterbitkan," imbuhnya.

Ekspor ayam dari Kepulauan Riau menuju ke Singapura tersebut juga merupakan salah satu hasil trial ekspor fase kedua yang telah dilakukan oleh PT Japfa melalui anak usahanya PT Ciomas melalui Pelabuhan Sri Payung Batu Enam, Jumat (12/5/2023).

Sebelum itu pun, pemilik ayam juga telah memenuhi persyaratan sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI) dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, hasil uji Laboratorium dari Balai Veteriner Bukittinggi untuk Uji Salmonella.

Baru setelah itu, hasil uji laboratorium dari Balai Veteriner Wates untuk uji Salmonella enteriditis, serta Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan.

“Produk ayam broiler asal Bintan ini baru pertama kali diekspor,” ungkapnya.

Kegiatan ekspor ayam hidup ini pun juga merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah, sinergi Karantina bersama PKH Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi Kepri, Dinas Pertanian Kabupaten Bintan dan instansi terkait lainnya dalam menyukseskan program gerakan tiga kali ekspor atau Gratieks.

Setelah dua kali trial ekspor ayam hidup ini, ekspor tentu saja sangat diharapkan ke depannya bisa akan berjalan dengan sangat lancar yang rencananya akan mulai dilaksanakan lagi pada Juni 2023 mendatang.

“Karantina Pertanian Tanjungpinang mendukung segala upaya investor untuk kelancaran ekspor dengan pendampingan dan sertifikasi,” ujarnya lagi.

Di sini pun beliau rupanya menambahkan bahwa ayam hidup yang diekspor ke Singapura dari Kepulauan Riau ini menggunakan jalur laut dan dikemas dalam kotak keranjang, dimana setiap kotak berisi 12 ekor ayam. Setiap flat open kontainer biasanya di dalamnya akan memuat sebanyak 340 kotak.

Hal ini tentu saja sudah sesuai dengan permintaan negara tujuan yaitu Singapura. Trial ekspor ayam hidup ini pun juga telah dilakukan dua fase, fase pertama yang dilakukan trial pengiriman ke Batam dan ternyata hasilnya sangat baik, trial ekspor fase kedua pengiriman menuju ke Singapura yang tentu saja juga berhasil dengan sangat baik.

"Trial dilakukan untuk memastikan teknik pengiriman ayam dengan kotak keranjang dan flat open container berjalan lancar dengan jumlah ayam per kotak yang ditetapkan jumlahnya," pungkasnya.