Sentral berita, analisis dan data logistik di Indonesia

Belakangan aksi melempar batu yang dilakukan oleh para atlet lempar batu, kini kembali marak. Biasanya pelaku dari kegiatan ini disebut sebagai atlet lempar batu, dan sebagian besar dilakukan oleh oknum-oknum yang ada di Sumatera, akan tetapi belakangan mulai banyak terjadi di beberapa wilayah, di daerah Pulau Jawa.

Biasanya modus yang dimiliki oleh orang-orang pelaku aksi lempar batu pada truk, sangat beragam. Beberapa diantaranya melakukan hanya sebagai aksi iseng, namun ada pula yang sengaja untuk menghentikan supir agar bisa mendapatkan jatah. Namun, apa pun modus yang dimiliki oleh para oknum, saat kaca truk pecah, maka mereka tidak lagi bisa melanjutkan perjalanan.

Apa yang dilakukan oleh para atlet lempar batu, tentunya sangat disayangkan oleh banyak pihak, termasuk Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Gemilang Taringin. Apa yang disayangkan oleh Gemilang adalah karena para pengemudi truk tersebut juga sedang melakukan pekerjaan, mengantar logistik ke berbagai daerah Indonesia.

“Pada dasarnya kan, pengemudi truk ini masyarakat umum juga, punya keluarga, anak dan istri. Jadi, mereka bekerja mengantarkan barang, artinya melancarkan kegiatan logistik,” kata Gemilang.

Menurut Gemilang, truk yang dibawa oleh para pengemudi ini adalah nadi ekonomi serta berbagai macam kebutuhan masyarakat. Karena, berbagai macam barang yang dibawa oleh truk adalah untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan pokok, dan juga untuk memenuhi ragam kebutuhan sehari-hari untuk berbagai daerah yang akan dituju.

“Jadi, ini adalah tanggung jawab keamanan, kepolisian dalam hal ini. Polisi tolong serius menanggapi hal ini, banyak sekali kejadian pelemparan dan pemalakan kepada pengemudi truk. Ini kalau nggak diamankan, bagaimana logistik kita nanti?” jelas Gemilang.

Sebenarnya, sebelum-sebelum ini aksi pelempar batu ini memang sempat untuk ditangkap. Akan tetapi sayangnya, tidak lama dari kejadian tersebut, tetap saja aksi lempar batu akan kembali terjadi, seakan para oknum ini tidak ada takut dan jeranya. Padahal, sebagai pembawa logistik kebutuhan penting, seharusnya truk mendapatkan perlindungan keamanan.