Komoditas ekspor Indonesia yang diperjualbelikan di pasar internasional untuk setiap negara pastinya berbeda-beda. Komoditas ekspor ini memiliki peranan penting untuk mendapatkan devisa sebagai sumber dana pembangunan negara. Negara Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam dan sumber daya yang berlimpah. Inilah yang membuat Indonesia menjalin Kerjasama perdagangan dengan negara lainnya.
Harga barang diekspor ke luar negeri tentunya akan lebih mahal jika dibandingkan dengan harga di dalam negeri. Barang yang diekspor tersebut dibayar dengan menggunakan alat pembayaran berupa mata uang asing, tergantung negara mana yang dituju. Ketika melakukan suatu ekspor, maka negara tersebut akan menerima pemasukan yang biasa disebut sebagai devisa. Semakin sering suatu negara melakukan ekspor maka semakin besar juga keuntungan devisa yang didapatkan. Ini salah satu manfaat perdagangan internasional.
Contoh Komoditas Ekspor Indonesia Adalah
Apa saja komoditas yang menjadi primadona ekspor Indonesia? Simak penjelasannya berikut ini:
Ekspor minyak kelapa sawit menjadi salah satu pendapatan terbesar negara. Karena letak geografisnya, Indonesia memiliki kekayaan alam yang tidak bisa dipungkiri lagi. Pohon kelapa sawit yang diolah menjadi minyak tumbuh subur di negara kita. Indonesia dan Malaysia mendominasi produk minyak sawit (CPO) dengan total produksi sekitar 85% sampai 90% dari total produksi minyak sawit dunia.
Selain meningkatkan pendapatan negara, produksi minyak sawit di Indonesia juga membantu mengurangi angka pengangguran karena kesempatan kerja sangat terbuka untuk jutaan warga Indonesia. Pohon kelapa sawit kebanyakan ada di Sumatera dan Kalimantan. Sementara itu, target ekspor minyak sawit (CPO) dan turunannya tersebar di Asia sampai Eropa, di antaranya Rusia, Jepang, Tiongkok, India dan masih banyak lagi lainnya.
Indonesia juga dikenal sebagai penghasil karet. Anda bisa dengan mudah menemui pohon karet bahkan saat sedang dalam perjalanan. Indonesia adalah penghasil karet terbesar kedua di dunia setelah Thailand. Tidak kalah dari minyak sawit, hasil karet dari Indonesia bahkan diekspor ke lima benua berbeda dengan pasar utama di Asia. Wilayah Indonesia penghasil karet terbanyak berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat. Sedangkan di Indonesia sendiri, produk karet dibutuhkan oleh industry-industri manufaktur Indonesia contohnya pada sector otomotif.
Tahukah anda bahwa kopi hasil kebun di Indonesia berhasil mendunia lewat program ekspor? Indonesia adalah salah satu penghasil kopi terbesar di dunia yang juga berhasil diekspor ke berbagai negara. Sepanjang tahun 2020, produksi kopi Indonesia mencapai 773 ribu ton. Pada 2021, Indonesia bisa memproduksi kopi 765 ribu ton. Indonesia sangat terkenal dengan varian kopi Arabika dan Robusta serta kopi luwak yang didapuk sebagai kopi termahal di dunia. Kopi luwak terbuat dari kotoran hewan lunak. Penangkaran hewan luwak bisa ditemukan di dataran tinggi Gayo. Beberapa negara tujuan utama ekspor kopi Indonesia.
Komoditas Ekspor Indonesia dari Hasil Pertanian Adalah
No |
Komoditas Ekspor Sektor Pertanian |
1 |
Kelapa sawit |
2 |
Kakao |
3 |
Kopi |
4 |
Kelapa |
5 |
Lada |
6 |
Vanili |
7 |
Karet |
8 |
Biji Pala |
9 |
Kacang mete |
10 |
Teh |
Anda pasti sudah sering mendengar kalau Indonesia memiliki cadangan batu bara terbesar dengan kualitas terbaik di dunia. Jumlah produksi batu bara bisa mencapai 563 juta ton. Tiongkok, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, India, Filipina dan Taiwan menjadi negara tujuan utama ekspor batu bara Indonesia. Ini keunggulan Indonesia di perdagangan internasional.
Minyak atsiri atau yang lebih dikenal dengan essential oil ini menjadi salah satu komoditas ekspor Indonesia. Indonesia adalah salah satu penghasil minyak atisiri terbesar di dunia dengan kualitas yang sudah tidak diragukan lagi. Salah satu produk minyak atsiri yang paling dikenal adalah minyak nilam. Minya yang terbuat dari tanaman nilamini sangat diincar di pasar Eropa contoohnya Prancis yang dikenal sebagai negara industry minyak wangi kelas dunia. Italia, Swedia, Belgia, Hongkong dan Jerman adalah negara tujuan utama ekspor minyak atsiri dari Indonesia.
Hasil perkebunan Indonesia memang tidak usah diragukan lagi. Kayu manis Indonesia bahkan disebut sebagai produsen utama kayu manis dunia dan komoditas ekspor Indonesia yang diunggulkan. Wilayah Indonesia dengan penghasil kayu manis terbesar berada di Sumatera Barat dan Jambi yaitu sekitar lebih dari 150 ribu hektar persegi luas area kebun. Amerika Serikat, Dubai, Malaysia dan Singapura menjadi negara tujuan utama ekspor kayu manis Indonesia.
Tidak hanya produk perkebunan, komoditas ekspor Indonesia juga berupa bahan makanan, contohnya adalah lobster dan udang. Mengingat wilayah Indonesia yang dikelilingi oleh lautan, tidak mengherankan jika negara ini menjadi salah satu eksportir udang terbesar di dunia. Ekpor udang Indonesia paling besar diimpor oleh Singapura, Malaysia, Tiongkok, Hongkok hingga Korea Selatan. Sedangkan ekspor lobster Indonesia juga tidak kalah saing. Taiwan, Tiongkok, Hongkong, Singapura dan Australia menjadi negara tujuan utama ekspor lobster Indonesia.
Pada tahun 2020, Indonesia bisa memproduksi kokoa sampai 740 ribu ton dalam satu tahun. Ini karena ada sekitar 1,6 juta hektar perkebunan kakao yang tersebar di wilayah Indonesia. Kementerian Perindustrian mencatat nilai ekspor kakao petani Indonesia mencapai USD 1,12 miliar pada tahun 2020. Produk olahan kakao yang diekspor di pasar internasional biasa berupa butter, liquor, bubuk dan cake. Amerika Serikat, Belanda, India, Jerman dan Tiongkok menjadi negara tujuan utama ekspor kakao Indonesia.
FAQ
Apa yang paling banyak diekspor Indonesia?
-Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, ekspor Indonesia cukup menggembirakan sepanjang 2021. Setidaknya ada 5 komoditas yang berperan penting mendongkrak ekspor Indonesia. Kelima komoditas itu adalah batu bara, CPO dan turunannya, besi dan baja, alat elektronik serta otomotif.
Apa saja yang di ekspor Indonesia ke Korea Selatan?
-Produk ekspor utama Indonesia ke Korea Selatan di antaranya batu bara, produk besi baja lembaran, pakaian jadi, kayu lapis, serta karet alam. Sementara impor Indonesia dari Korea Selatan di antaranya sirkuit terpadu elektronik dan bagiannya, karet sintetis, kain rajutan, produk baja, serta peralatan laboraturium.