freightsight
Minggu, 24 November 2024

INFO INDUSTRI

Impor Macet Karena dampak dari Harga Gula Eceran Melambung Menjelang Ramadan

28 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Impor Gula

Gula Eceran via Antara

SugarCo selaku holding pabrik gula milik BUMN PTPN mengatakan lambannya realisasi impor gula pada awal tahun.

Kementerian Pertanian melaporkan realisasi impor gula konsumsi mencapai 200.600 ton pada Januari 2022.

PT Sinergi Gula Nusantara atau SugarCo selaku holding pabrik gula milik BUMN PT Perkebunan Nusantara (PTPN) mengatakan bahwa lambannya realisasi impor gula pada awal tahun akibat dari naiknya harga komoditas strategis itu yang dibarengi dengan biaya impor tinggi pada awal tahun ini.

CEO SugarCo selaku mengatakan bahwa hal tersebut mengakibatkan harga gula konsumsi di tengah pasar dan ritel modern juga ikut mengalami lonjakan signifikan menjelang lebaran ini dan stok gula hasil giling tebu hanya dapat bertahan hingga April 2022.

Aris mengungkapkan melalui sambungan telepon pada Selasa (22/3/2022) masih banyak impor ternyata memang belum direalisasikan kemungkinan karena saat ini harga raw sugar relatif tinggi di atas 11 cent per pound yang akan sangat terasa berat memang kalau akan diproses sekarang.

Konsumsi Hingga Bawang Merah Konsekuensinya rupanya sebagian besar importir masih saja menahan proses importasi mereka lantaran biaya pengapalan juga asuransi tertahan tinggi yang ternyata naik mencapai 10 kali lipat dari kondisi normal. Dengan begitu, tentu beliau meminta pemerintah untuk mendorong percepatan impor gula konsumsi kepada perusahaan yang telah mendapatkan izin impor.

Kementerian Pertanian melaporkan realisasi impor gula konsumsi baru mencapai 200.600 ton pada Januari 2022 yang artinya masih ada kuota impor gula konsumsi belum terealisasi sebesar 841.033 pada tahun ini.

Beliau juga mengatakan bahwa realisasi impor masih begitu rendah apalagi jika dilihat dari sisi proses produksinya menyebabkan kondisi di pasar kekurangan sehingga harga gula cenderung naik sekarang.

Berdasarkan dari data milik Kementerian Perdagangan per 10 Maret 2022 bahwa harga gula konsumsi di pasar internasional berhasil menembus 505,8 dolar AS per ton atau setara dengan 7.291 per kilogram dan angka itu telah mengalami kenaikan 9,12 persen dari torehan bulan lalu.

Di samping itu, harga contract futures Maret 2022 menembus 522,2 dolar AS per ton atau setara dengan Rp7.527 per kilogram yang artinya harga contract futures Maret 2022 telah mengalami kenaikan 3,23 persen dari bulan sebelumnya.

Selain itu harga gula konsumsi di tingkat eceran nasional berada di angka 14.100 rupiah per kilogram yang sangat terpaut jauh dari harga acuan yaitu 12.500 dolar AS per kilogram sedangkan paritas impor tercatat sebesar Rp10.135 per kilogram.

Berdasarkan laporan pabrik gula BUMN dan swasta bahwa jumlah stok gula hasil penggilingan tebu per 8 Maret 2022 s598.660 ton dan stok gula raw sugar 16.826 ton, lalu jumlah stok gula milik Perum Bulog 2.162 ton.

Bagikan artikel ini: