freightsight
Kamis, 16 Mei 2024

IMPOR

KAI Commuter Targetkan Impor KRL Baru Tiba pada 2024

12 Juli 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

awsimages.detik.net.id

Proses impor KRL baru dari Jepang diproyeksi akan memakan waktu sekitar 14 hingga 15 bulan.

PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter menargetkan tiga rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru yang diimpor dari Jepang akan tiba di Indonesia pada 2024 mendatang.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba memaparkan, importasi rangkaian kereta baru tersebut seiring dengan upaya perusahaan untuk menggantikan armada yang sudah tua. Proses impor tersebut diproyeksi akan menghabiskan waktu sekitar 14 hingga 15 bulan.

Anne menuturkan, proses pembelian sudah memasuki tahap penilaian administratif dan negosiasi dengan pihak pabrikan kereta dari Jepang.

Selain itu, KAI Commuter juga tengah menyusun spesifikasi teknis rangkaian kereta bersama Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan pihak Jepang. Hal ini agar kereta yang didatangkan nantinya sesuai dengan sarana dan prasarana yang ada di Indonesia.

“Kami targetkan sudah tanda tangan kontrak (pembelian KRL baru) sekitar Agustus dan September tahun ini. Selama proses 14-15 bulan itu kami usahakan sudah akan operasional, kalau bisa lebih cepat,” kata Anne pada Selasa (11/7/2023).

Sementara, Anne belum memerinci secara detail total harga tiga kereta baru tersebut. Hal itu dikarenakan KAI Commuter masih melakukan negosiasi dengan pihak Jepang. Dia juga belum menyebutkan skema pendanaan yang akan dilakukan untuk membayar impor kereta baru tersebut.

Meski demikian, dirinya mengkonfirmasi penyertaan modal negara (PMN) akan menjadi salah satu opsi pembiayaan untuk upaya ini.

Anne menuturkan, induk usaha KAI Commuter, yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah memperhitungkan kondisi finansial KAI Commuter serta potensi PMN yang dibutuhkan untuk impor tiga rangkaian kereta.

Terkait peremajaan armada, Anne mengatakan, KAI Commuter akan meretrofit total sebanyak 19 rangkaian kereta (trainset) yang akan dimulai pada 2023.

Dia menjelaskan, KAI Commuter akan meretrofit sebanyak empat rangkaian kereta setiap tahunnya hingga seluruh kereta selesai direvitalisasi. Proses retrofit ditargetkan akan dimulai pada Agustus mendatang.

Dia menuturkan, PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka telah melakukan asesmen kepada rangkaian kereta yang akan diretrofit sejak 1 bulan lalu.

“Jadi proses retrofit dan pembelian baru ini dilakukan paralel,” tambahnya.

Dia menambahkan, KAI Commuter juga telah berkontrak dengan Inka untuk pengadaan 16 trainset baru dalam rangka penambahan kapasitas yang akan dikirimkan secara bertahap pada 2025-2026.

Anne menyebut pengerjaan retrofit sendiri membutuhkan waktu 14 bulan hingga 15 bulan. KAI Commuter dan INKA pun bakal meretrofit KRL secara bertahap, yakni empat rangkaian per sesi hingga 2027.

"Jadi setiap tahun ada empat kereta. Kemudian, selesai empat kereta dikembalikan ke kami, kemudian diambil lagi empat kereta, sampai 2027. Ini kami siapkan untuk lima tahun ke depan," jelasnya.

Lebih lanjut, Anne menuturkan pihaknya juga mulai melakukan rekomposisi pada layanan KRL Jabodetabek. Hal ini dilakukan guna menyiasati kekurangan KRL di tengah padatnya penumpang.

Rekomposisi dilakukan dengan cara mengurangi rangkaian gerbong pada rute yang headway atau waktu tempuh antar stasiunnya singkat.

Anne mencontohkan pada lintas Jakarta Kota-Bogor KRL yang biasa digunakan adalah yang memiliki 12 gerbong atau stamformasi (SF) 12. Karena jumlah kereta kurang maka KRL yang digunakan adalah SF8 atau 8 gerbong, frekuensi kehadiran kereta tidak dikurangi.