freightsight
Kamis, 16 Mei 2024

IMPOR

Ketua MPR Minta Pengadaan Komponen KRL Tak Lagi Bergantung Impor

28 Mei 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

KRL

KRL via haluanlampung.com

Dalam situasi pandemi, sekarang negara harus menekan pengeluaran devisa dan berorientasi pada ekspor. Untuk itu, PT INKA didorong untuk memprioritaskan ekspor agar bisa menarik uang dan investasi.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta PT Industri Kereta Api (INKA) untuk meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait penggunaan produk lokal dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi.

“Peningkatan penggunaan produk dalam negeri menjadi peluang bagi INKA untuk mengurangi devisa yang keluar,” kata Bambang saat melakukan kunjungan kerja ke PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur pada Kamis (26/5/2022).

Menurut Bambang, dalam situasi pandemi seperti sekarang negara harus menekan pengeluaran devisa dan berorientasi pada ekspor. Untuk itu, PT INKA didorong untuk memprioritaskan ekspor agar bisa menarik uang dan investasi.

Bambang menjelaskan, dengan inovasi yang berkelanjutan, PT INKA mampu bersaing di pasar global dan meningkatkan devisa negara. Mulai tahun 2024, pengadaan kereta rel listrik (KRL) tidak lagi bergantung pada impor.

“Sepenuhnya kita alihkan pada penggunaan produk dalam negeri dari INKA,” tegas Bambang.

INKA juga terus mengembangkan tingkat penggunaan komponen dalam negeri (TKDN) sehingga dapat menurunkan harga jual. Dengan demikian peluang untuk masuk ke pasar ekspor menjadi lebih besar.

Sesuai data yang ada, rata-rata produk kereta api buatan INKA memiliki TKDN antara 42-75 persen, tergantung jenisnya. Itu karena masih terdapat sejumlah komponen yang belum bisa diproduksi di dalam negeri.

Bambang juga mengapresiasi berbagai inovasi yang telah INKA lakukan saat ini, sehingga tidak hanya memproduksi kereta, namun juga membuat produk-produk lain seperti bus listrik, reefer container untuk produk perikanan Indonesia, serta produk lainnya seperti pertashop.

Sementara itu, Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengatakan, dengan penelitian dan pengembangan yang terus dilakukan, INKA terus berupaya agar progam besutannya memiliki TKDN yang tinggi sehingga mampu mengurangi impor.

“INKA akan terus berupaya memenuhi TKDN setinggi mungkin. Karena kalau bisa lokal, kenapa harus impor. TKDN untuk kereta penggerak, kita mencapai 42%. Sedangkan TKDN kereta barang sudah bisa tembus 75-80%,” pungkas Budi.

Budi juga menyebutkan, saat ini PT INKA (Persero) sedang mengerjakan pesanan untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri.

“Di bulan September 2024 akan mulai produksi kereta sebanyak 16 trainset KRL Jabodetabek. Kita juga sedang mengerjakan kereta pesanan negara Selandia Baru dan beberapa produk kereta lainnya yaitu kerea diesel elektrik (KRDE) yang dipesan oleh PT KAI,” kata Budi Noviantoro.

Sementara itu, dalam kunjungan kerja tersebut, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo beserta rombongan selain melihat pembuatan kereta penumpang juga meninjau purwarupa trem bertenaga baterai pesanan Pemkab Badung, Bali yang diharapakan ke depannya dapat menjadi moda transportasi massal yang nyaman dan ramah lingkungan.