freightsight
Jumat, 1 November 2024

INFO INDUSTRI

UMKM Binaan Kementerian Akhirnya Berhasil Lakukan Ekspor

2 November 2021

|

Penulis :

Tim FreightSight

Kapal barang ekspor

Boat Shipment Container © Athanasios Papazacharias...

Baru-baru ini pihak Kementerian Perdagangan memang tengah melakukan pembinaan terhadap 3 UMKM. Pembinaan ini dilakukan melalui program pendampingan (export coaching program/ecp), Dan kini ketiganya sudah berhasil menembus pasar ekspor.

3 UMKM yang dimaksudkan adalah, PT Argo Global Santosa dari Makassar, PT Mahaquimm Energi Indonesia, dan PT Taiba Cocacha Indonesia dari Bogor.

Heryono Hadi Prasetyo selaku kepala balai besar pendidikan dan pelatihan ekspor, pada kesempatannya memimpin acara pelepasan ekspor perdana yang dilakukan oleh 3 perusahaan tersebut secara hybride.

Di tempat lain, Didi Semedi selaku direktur pengembangan ekspor nasional, juga menyampaikan apresiasinya atas pencapaian yang telah dilakukan oleh 3 UMKM binaan tersebut, bahkan hingga berhasil mencapai pasar internasional.

“Meskipun pandemi Covid-19 belum usai, tetapi jumlah pelaku ekspor kita justru kian bertambah. Semoga kegiatan ini menginspirasi pelaku usaha lain di seluruh Indonesia untuk turun mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ujar Didi, pada Senin (18/10/2021).

Ia juga menyampaikan bahwa sampai saat ini, pihak Kemendag terus melakukan berbagai macam upaya untuk membantu para pelaku UMKM bisa menembus pasar global, sehingga ia juga berharap para pelaku usaha bisa memanfaatkan semua peluang dengan sebaik mungkin, dan memperhatikan kondisi ekonomi dari pasar tujuan ekspor mereka.

Pada ekspor kali ini, PT Argo Global Sentoso melakukan ekspor dengan produk cengkeh, ke pasar Singapura, yang menghasilkan nilai transaksi sebesar USD 90 ribu. Sedangkan PT Mahaquinn Energi Indonesia melakukan ekspor produk briket arang batok kelapa sebanyak 1 kontainer ke negara Yordania, dan berhasil meraih nilai transaksi sebesar USD 60 ribu.

1 UMKM lain yang juga melakukan ekspor, yakni PT Taiba Cococha memilih untuk melakukan ekspor briket arang batok kelapa sebanyak 2 kontainer ke Arab Saudi, dan berhasil mendapatkan nilai transaksi sebesar USD 60 ribu.

Didi juga menyampaikan bahwa tiga negara tujuan ekspor tersebut memang merupakan pasar untuk berbagai produk Indonesia yang memiliki permintaan cukup besar.

“Yordania adalah pasar non-tradisional di kawasan timur tengah yang terus kami dorong untuk bisa ditingkatkan ekspornya,” lanjut Didi.