freightsight
Kamis, 16 Mei 2024

INFO INDUSTRI

Industri Pengolahan Buah Perluas Ekspor, Tapi Impor Bahan Baku Masih Tetap Tinggi

1 Maret 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor buah

Buah-buahan via needpix.com

• Industri olahan buah dalam negeri masih prospektif dengan perluasan pasar ekspor ke Spanyol, Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.

• Dari sisi ekspor, industri olahan hortikultura termasuk industri olahan buah, membukukan pengapalan mencapai 383 juta dolar AS pada tahun lalu.

Industri olahan buah dalam negeri masih prospektif dengan perluasan pasar ekspor ke Spanyol, Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan. Hanya saja, masih ada kesenjangan tinggi antara produktivitas di industri hulu dan hilir.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Indonesia memiliki enam industri olahan buah antara skala kecil hingga menengah, dengan total kapasitas produksi sebesar 5.500 ton per tahunnya.

Di samping itu, di sektor hilir terdapat 41 perusahaan total kapasitas produksi mencapai 430.000 ton per tahun. Jadi, sisa kebutuhan tidak bisa dipenuhi dari industri antara dalam negeri didapat melalui importasi.

Putu Juli Ardika selaku Dirjen Industri Agro Kemenperin mengatakan bahwa industri olahan buah dalam negeri umumya telah bermitra bersama kelompok petani atau koperasi buah lokal untuk mendapatkan bahan bakunya.

Kemitraan ini perlu didorong demi mengurangi ketergantungan impor bahan baku, meningkatkan pemanfaatan serta nilai tambah sumber daya lokal.

“Kami dari pemerintah mendorong industri olahan buah dalam negeri demi menjalin kemitraan dengan petani lokal supaya meningkatkan kesejahteraan petani juga mendukung program substitusi impor,” ungkap Putu pada Minggu (27/2/2022).

Sedangkan dari sisi aktivitas ekspor, industri olahan hortikultura di dalamnya termasuk industri olahan buah, membukukan pengapalan mencapai 383 juta dolar AS pada tahun lalu. Nilai tersebut meningkat sebanyak 22,79 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 312 juta dolar AS.

Putu juga mengatakan bahwa beberapa industri olahan buah rupanya sudah berorientasi ekspor semenjak awal mula berdiri. Dia mencatat pada 2021 nilai ekspor industri agro mencapai 64,55 miliar dolar AS yang di antaranya juga telah disumbang oleh industri pengolahan buah.

Dengan aktivitas pasar ekspor yang terus melebar, Putu meyakini bahwa industri olahan buah dalam negeri ini dirasa sudah cukup mampu memenuhi permintaan pasar luar negeri terutama dari segi kualitas.

“Beberapa waktu sebelumnya, kami juga telah melakukan kunjungan kerja ke PT Fruit Ing Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Kami melihat langsung adanya proses produksi di sana cukup baik, dengan standar serta teknologi yang sedang digunakan,” tambahnya.

Produk antara olahan buah ini memiliki peluang pengembangan yang memang cukup besar. Potensi buah dalam negeri dengan jumlah produksi yang begitu sangat besar yang perlu diolah ini lebih optimal, antara lain misalnya buah pisang dengan jumlah produksi 7,2 juta ton per tahunnya, buah mangga (2,6 juta ton), buah jeruk siam (2,4 juta ton), buah nanas (1,8 juta ton), dan buah pepaya (887.000 ton).