PENGIRIMAN LAUT
12 Januari 2022
|
Penulis :
Tim FreightSight
• Sebagaimana diketahui bahwa saat Indonesia terkena pandemi Covid-19 industri pelayaran memang sempat turut terkena dampaknya.
• Menurut Carmelita, nilai ekspor yang baik menunjukkan adanya daya saing pada produk Indonesia yang masih lebih baik apabila dibandingkan dengan negara lain.
Sebagaimana diketahui bahwa saat Indonesia terkena pandemi Covid-19 industri pelayaran memang sempat turut terkena dampaknya. Meskipun hingga taun depan kemungkinan masih ada ketidakpastian tersebut, akan tetapi industri pelayaran tetap optimis akan bisa membaik pada tahun depan.
Carmelita Hartoto selaku Ketua Umum DPP Indonesia National Shipowners Association (INSA), menyampaikan bahwa sektor industri pelayaran nasional selama 2 tahun ini memang mengalami tekanan yang terbilang cukup berat.
“Namun selama penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional berjalan sesuai harapan, kita yakin pelayaran nasional mungkin akan lebih baik di tahun depan,” kata Carmelita, Selasa (28/12).
Menurut Carmelita, kinerja pelayaran mulai tertekan, bahkan sampai minum 21 persen adalah pada masa pandemi. Hal tersebut disebabkan karena adanya penurunan pada arus kapal sebayak 3 persen, penurunan arus barang sebesar 14 persen, penurunan yang paling besar terjadi pada arus penumpang, yakni sebesar 57 persen.
Pada masa awal pandemi penurunan arus barang terjadi karena ada cukup banyak industri manufaktur yang menghentikan produksinya. DPP INSA juga menyatakan keprihatinannya terhadap muatan ekspor dan impor komoditi dengan peti kemas, karena hingga kini masih terjadi kelangkaan kontainer.
"Kami prihatin dengan yang dialami oleh para eksportir kita yang mengalami kelangkaan peti kemas, serta meningkatnya freight internasional sebagai akibat bola salju pandemi yang memaksa terjadinya lockdown di berbagai negara, blank sailling dan kongesti di banyak pelabuhan dunia," ujar Carmelita.
Belakangan diketahui kondisi ekspor Indonesia sangat membaik, bahkan mencatatkan rekor terbaik sepanjang masa. Menurut Carmelita, nilai ekspor ini menunjukkan adanya daya saing pada produk Indonesia yang masih lebih baik apabila dibandingkan dengan negara lain.
Selain itu, ia juga merasa bahwa keberhasilan ini tidak luput dari adanya konsistensi yang dipertahankan oleh pemerintah untuk menerapkan peraturan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku pada saat ini.
“Pada sektor angkutan non peti kemas seperti tug and barges mungkin sedikit lebih baik, seiring dengan kenaikan harga batu bara dan CPO dunia di tahun ini,” ungkap Carmelita.
Bagikan artikel ini:
ARTIKEL TERKAIT
TERPOPULER
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
17 Januari 2024
3 Januari 2024
19 Desember 2023
6 Desember 2023
5 Desember 2023
4 Desember 2023
Selalu update dengan berita terbaru!
LAPORAN INDUSTRI
18 Maret 2024
1 Maret 2024
2 Februari 2024
Copyright 2021 © Freightsight. Kebijakan privasi