freightsight
Jumat, 29 Maret 2024

INFO INDUSTRI

Mendag Sebut Negara ASEAN Perlu Perkuat Perdagangan dan Rantai Pasok Kawasan

11 Mei 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via envato.com

Negara ASEAN perlu mengimplementasikan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025, termasuk dalam memperkuat perdagangan intra-ASEAN serta mendorong penguatan rantai pasok kawasan dan investasi.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan ke-22 ASEAN Economic Community Council (AECC) di Jakarta, Indonesia.

Pada pertemuan ini, Mendag Zulkifli Hasan didampingi Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga dan Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Mendag) Djatmiko Bris Witjaksono.

Pertemuan ini membahas berbagai isu terkait integrasi ekonomi ASEAN, yang akan disampaikan bersama para kepala negara pada KTT ASEAN ke-42 pada tanggal 10-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Pertemuan ini termasuk dukungan AECC untuk 16 hasil ekonomi prioritas yang akan dipromosikan Indonesia selama Keketuaan ASEAN tahun ini, kemajuan dalam implementasi Rencana Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025, dan perumusan visi ASEAN pasca-2025.

“Berbagai progress signifikan telah ASEAN lakukan dalam mengimplementasikan Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025, termasuk dalam memperkuat perdagangan intra-ASEAN serta mendorong penguatan rantai pasok kawasan dan investasi. AECC mendorong agar seluruh badan sektoral terus melanjutkan upaya menyelesaikan berbagai inisiatif dibawah Cetak Biru dimaksud dan selanjutnya mempersiapkan visi ASEAN paska 2025,” ujar Zulkifli Hasan pada Selasa (9/5/2023).

Sebagai informasi, Pertemuan ini mengangkat dua tema: digitalisasi dan keberlanjutan sebagai kunci pertumbuhan ekonomi ASEAN saat ini dan masa depan.

AECC menekankan, pentingnya penguatan ekonomi digital sebagai kunci pengembangan ASEAN menjadi komunitas digital terkemuka, dan menyerukan agar studi pembentukan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) segera diselesaikan, sehingga putaran pertama negosiasi bisa dimulai akhir tahun ini.

Jokowi merombak para menteri dengan tujuan untuk menghidupkan kembali pertumbuhan yang tersendat-sendat dan menstabilkan kekurangan minyak goreng nasional dan kenaikan harga.

Di samping itu, AECC akan mengadakan sesi khusus berupa retret untuk membahas berbagai isu keberlanjutan ASEAN, yaitu pengembangan Strategi Netralitas Karbon ASEAN, implementasi ASEAN Circular Economy Framework, upaya transisi energi dan kerja sama pembangunan ASEAN. Ekosistem EV di ASEAN.

“Pertemuan AECC ini menjadi momentum baik untuk membahas pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan sebagai upaya bersama menjadikan ASEAN sebagai pusat produksi global untuk industri kendaraan listrik dan mendukung perekonomian yang berkelanjutan di ASEAN.

Dalam hal ini, para Kepala Negara ASEAN direncanakan akan mengeluarkan Deklarasi untuk Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di ASEAN yang aman, efisien, dan berkelanjutan di ASEAN pada saat KTT ASEAN Ke-42 di Labuan Bajo,” pungkas Mendag.

Inisiatif lain yang dibahas oleh AECC dan akan diadopsi oleh para Kepala Negara pada KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo adalah usulan para Kepala Negara untuk Meningkatkan Konektivitas. Dengan demikian, promosi pembayaran regional dan transaksi mata uang lokal dan penerapan peta jalan Timor-Leste untuk keanggotaan penuh ASEAN. Timor-Leste juga menghadiri pertemuan AECC sebagai pengamat untuk pertama kalinya.