freightsight
Kamis, 25 April 2024

EKSPOR

Industri Pengolahan Perikanan Kini Siap Kembangkan Potensi Pasar Ekspor dalam Negeri

7 November 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via envato

KKP berupaya meningkatkan target nilai ekspor mencapai USD 7,13 miliar pada 2024.

KKP di sini pun memfasilitasi beberapa UMKM binaannya demi mengikuti pameran Seafood Show of Asia 2022.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) rupanya kini terus berupaya untuk meningkatkan target nilai ekspor mencapai USD 7,13 miliar pada tahun 2024 setelah mencatatkan USD 5,7 miliar pada tahun 2021 silam.

Hal ini tentu juga menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor hasil kelautan utama yang ada di dunia bersanding dengan eksportir utama lain seperti Cina, Norwegia, Vietnam, India dan Amerika Serikat.

Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Kementerian Kelautan Perikanan Erwin Dwiyana di sini juga mengatakan bahwa pihaknya mendorong penguatan branding Indonesian Seafood di kancah dunia.

“Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia di kancah global,” ucapnya, berdasar keterangan, Kamis (4/11/2022).

Adapun salah satunya yang dapat menarik minat buyer dan investor dengan branding Indonesia Seafood: Naturally Diverse, Safe (jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan) and Sustainable (kebijakan pada keberlanjutan sumber daya ikan dan usaha).

“Dukungan pengembangan akses pasar dan penanganan hambatan ekspor diharapkan dapat memacu ekspor produk perikanan Indonesia ke mancanegara,” katanya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan juga memfasilitasi beberapa UMKM binaannya demi bisa mengikuti pameran Seafood Show of Asia 2022 yang akan dilaksanakan di Jakarta international Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada tanggal 9-12 November 2022.

Pemeran Seafood Show of Asia 2022 yang akan digelar bersamaan dengan SIAL Interfood itu tentu juga diikuti oleh lebih dari 100 perusahaan yang ada di bidang seafood dari 750 perusahaan di bidang kuliner dan HORECA.

Di samping itu, perusahaan yang telah mengikuti pameran ini tentu saja ada yang berasal dari 27 negara seperti Australia, India, Belanda, Cina, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Oman, Pakistan, Palestina, Perancis, Iran dan negara lainnya.

Ketua Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan (AP5I) Budhi Wibowo di sini pun juga mengatakan bahwa pihaknya beberapa tahun terakhir ini permintaan pasar dalam negeri pada produk perikanan yang meningkat sangat tajam.

“Untuk itu anggota AP5I akan semakin serius mengembangkan pasar dalam negeri produk olahan perikanan selain terus mengembangkan pasar ekspor,” tuturnya.

Budhi di sini pun juga mengaku bahwa beliau merasa begitu optimis bahwa pasar dalam negeri produk olahan perikanan akan terus berkembang dengan pesat seiring dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia serta nilai ekonomi yang kini sudah berada pada urutan ketujuh dunia itu.

Di samping itu, CEO Krista Exhibition, Daud D Salim mengatakan bahwa pameran Seafood Show of Asia dan SIAL Interfood 2022 terasa sangat istimewa usai hampir tiga tahun vakum karena bencana pandemi Covid-19.

“Kami bangga dapat menyelenggarakan pameran ini yang menjadi barometer kebangkitan industri pengolahan makanan minuman yang di dalamnya ada industri pengolahan perikanan,” katanya.

Para peserta dari industri pengolahan perikanan selain bertemu langsung dengan buyer asing tentu saja juga bisa bertemu dengan pembeli olahan perikanan yang ada dalam negeri seperti pengusaha catering, hotel restoran dan distributor produk olahan perikanan.

“Pameran ini diharapkan mampu menarik 82.000 pengunjung dalam dan luar negeri atau setidaknya mengulangi sukses pameran yang sama pada tahun 2019 lalu,” ungkapnya.