freightsight
Jumat, 29 Maret 2024

INFO INDUSTRI

Industri Logistik Masih Tumbuh Tinggi Kenaikan Berdampak pada Transportasi Berpendingin Hingga 30%

23 September 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ilustrasi Truk Pendingin via tirto.id

Industri logistik diperkirakan masih tumbuh tinggi pada tahun 2022 ini.

Pertumbuhan rata-rata gudang penyimpanan berpendingin (cold storage) mencapai 6-7% per tahun.

Industri logistik diperkirakan masih tumbuh tinggi pada tahun ini. Hal ini pun juga berdampak positif pada pertumbuhan penyimpanan berpendingin (cold storage) atau transportasi berpendingin. Berdasarkan data BPS hingga kuartal II 2022, sektor transportasi dan pergudangan atau logistik tumbuh 21,27% (yoy). Angka ini tentu saja setara dengan 4,79% terhadap produk domestik bruto (PDB) di kuartal II 2022.

Chairman Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) Hasanuddin Yasni mengatakan bahwa penyediaan pembangunan cold storage bisa mendukung pergerakan bisnis di sektor logistik. Salah satunya seperti dilakukan Sinar Primera Group yang hari ini meluncurkan produk perdana cold storage bekerja sama dengan PT The Univenus, salah satu anak usaha APP Sinar Mas. “Kami menyambut baik adanya investor yang membangun sarana seperti ini, karena memang di daerah ini masih banyak diperlukan pembangunan cold storage, kebutuhan sistem rantai pendingin pada industri logistik di Indonesia, yang terus mengalami pertumbuhan yang signifikan," ujar Hasanuddin dalam keterangannya, Rabu (21/9/2022).

Beliau menuturkan, pertumbuhan rata-rata gudang penyimpanan berpendingin (cold storage) mencapai 6-7% per tahun. Di samping itu, transportasi berpendingin ditargetkan tumbuh hingga 30% pada tahun ini.
"Dan transportasi berpendingin mencapai 25-30 persen per tahun. Urbanisasi penduduk dan perubahan gaya hidup kelompok milenial, juga menjadi pendorong pertumbuhan industri rantai pendingin ke depan dengan penyediaan hub-hub storage frozen food," jelasnya.

Sinar Primera Group membangun premium cold storage berstandar internasional juga modern terhubung dengan sistem operasional, sistem pengaturan suhu, sistem kelistrikan, sistem alarm atau fasilitas pendukung lainnya. Peluncuran produk ini demi menjawab kebutuhan sistem rantai pendingin pada industri logistik di Indonesia, yang kian mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

Direktur Sinar Primera Group, Deddy Djaja Ria mengatakan bahwa pembangunan cold storage di Sinar Primera Logistic Hub Pluit juga diharapkan bisa berkontribusi pada kebutuhan cold storage di Indonesia, untuk penggiat bisnis frozen atau perishable food atau kegiatan pengiriman industri farmasi, komoditi pertanian juga barang. Menurutnya, penting memilih cold storage dengan standar juga sistem jelas dalam pengoperasiannya menjaga kualitas produk disimpan dalam keadaan baik.

“Kami memiliki visi untuk menjadi perusahaan yang mendukung pengembangan new economy asset melalui inovasi, pengembangan berkelanjutan, dan produk yang unggul. Dalam kesempatan ini, Sinar Primera Group meluncurkan cold storage yang berada di lokasi yang sangat strategis karena dikelilingi oleh area komersial, industri, dan kompleks pergudangan Pluit, Jakarta-Utara” jelas Deddy.

Cold storage Sinar Primera Logistic Hub Pluit dibangun di atas lahan 3.290 meter persegi dengan total luas bangunan 3.806 meter persegi terbagi menjadi 2 lantai dengan kapasitas total lebih dari 4.000 ton. Berlokasi dekat Gerbang Tol Pluit dan Gerbang Tol Jembatan Tiga, cold storage Sinar Primera memiliki akses tidak jauh dari Pelabuhan Muara Karang, Pelabuhan Tanjung Priok, Ancol, Pantai Indah Kapuk dan Bandara Soekarno-Hatta. Servis tersedia yaitu chilled dan frozen storage akan dioperasikan menggunakan warehouse management system (WMS) handal.

“Ke depannya akan ada pengembangan berupa cold storage, gudang modern dan pengembangan kawasan industri lainnya dari Sinar Primera Group di beberapa potensial area sebagai wujud kontribusi terhadap kemajuan industri yang inovatif. Kami ingin berkontribusi terhadap negeri ini dengan mendukung pembangunan industri seperti ini,” tambahnya.