freightsight
Sabtu, 23 November 2024

EKSPOR

Ekspor Perikanan Lampung Kini Kian Meningkat

9 Januari 2023

|

Penulis :

Tim FreightSight

via Lampungpost

Ekspor perikanan Lampung terus menunjukkan peningkatan yang didominasi AS dan Jepang.

Ekspor tahun 2021 saja meningkat menjadi 18.482 ton dengan nilai Rp2,6 triliun.

Ekspor hasil perikanan Lampung untuk saat ini rupanya juga terus menunjukkan peningkatan. Adapun negara penerima hasil laut didominasi adalah Amerika Serikat dan Jepang.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung, Liza Derni di sini mengatakan jika sejumlah negara menjadi negara tujuan ekspor hasil perikanan Lampung. Hal itu tentu saja dapat dilihat dari potensi yang memang hingga saat ini pun terus mendominasi dan meningkat.

Di sini pun beliau juga menjelaskan bahwa sejumlah negara menjadi tujuan yang mendominasi mulai dari Amerika Serikat dengan komoditas udang, kepiting, cumi-cumi dan ikan hidup.

"Selanjutnya Jepang menerima ekspor komoditas udang beku dan rumput laut. Negara lainnya adalah Tiongkok, Kanada, Belanda, Hong Kong, Thailand, Italia, Jerman, Vietnam, Singapura, Prancis, Australia, Timor Leste hingga Taiwan," katanya, Minggu, 8 Januari 2022.

Dengan banyaknya negara tujuan, tentu saja ekspor perikanan Lampung hingga kini pun terus meningkat. Tercatat pada tahun 2020 saja sudah mencapai 17.487 ton dengan nilai Rp2,3 triliun dan tahun 2021 meningkat menjadi 18.482 ton dengan nilai Rp2,6 triliun.

"Upaya terus dilakukan agar dapat meningkatkan nilai ekspor salah satunya dengan memberikan bantuan untuk nelayan mulai dari bantuan alat tangkap, asuransi nelayan, sarana produksi serta bantuan kapal nelayan yang diberikan langsung Pemerintah Pusat," katanya.

Hal tersebut tentu saja dilakukan dalam rangka untuk bisa meningkatkan kesejahteraan para nelayan dengan mendorong supaya perikanan Lampung bisa dijual dalam bentuk olahan. Bukan hanya itu, melakukan pembinaan pada para pelaku UMKM.

"Banyak turunan produk olahan ikan yang ditingkatkan karena kita menurunkan tim untuk melakukan surveilans bagi para UMKM agar menjaga kualitas produk, baik dari sarana prasana maupun kualitas bahan baku," katanya.

Di samping itu, Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Lampung mencatat bahwa nilai ekspor perikanan pada tahun 2022 juga mencapai Rp2,63 triliun. Adapun hasil perikanan yang telah diekspor tersebut tentu saja terdiri dari udang, kepiting, rajungan, cumi-cumi, ikan beku, rumput laut, hingga kerapu hidup dengan total 20.525.483 kilogram dengan frekuensi ekspor 1.586 kali.

Untuk komoditas yang paling banyak diekspor ini merupakan udang dengan jumlah 12.111.226 kilogram dengan nilai Rp1,68 triliun kemudian kepiting dan rajungan 1.019.608 kilogram dengan nilai Rp418,02 miliar. Selanjutnya cumi-cumi yang jumlahnya 815.765 kilogram dengan nilai Rp58,81 miliar, ikan beku 5.321.428 kilogram nilainya Rp455,73 miliar dan siput beku 50.140 kilogram dengan nilai Rp4,3 miliar.

Kemudian komoditas rumput laut kering 1.207.316 kilogram yang nilainya mencapai Rp8,87 miliar dan terakhir adalah ikan kerapu hidup 40 ribu ekor dengan nilai mencapai Rp2,22 miliar.