freightsight
Sabtu, 20 April 2024

EKSPOR

Disperta Jombang Dukung Ekspor Kopi Excelsa Wonosalam

24 Mei 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

Ekspor Kopi

Petani Kopi via jatimtimes.com

Disperta Jombang dorong perkembangan ekspor kopi excelsa Wonosalam ke Malaysia dan Jerman untuk tingkatkan kesejahteraan petani kopi.

Dinas Pertanian (Disperta) Jombang berperan aktif atas keberhasilan ekspor kopi excelsa Wonosalam ke Malaysia. Selama ini dinas banyak memberikan program pembinaan ke petani dengan harapan ekspor kopi mampu meningkatkan kesejahteraan petani kopi.
Kepala Disperta Jombang M Rony mengatakan, ekspor kopi excelsa Wonosalam menjadi berkah tersendiri bagi petani.

“Kami tentu merupakan bagian dari OPD yang ikut bekerja mendukung itu,” kata Rony pada media lokal setempat pada Minggu (22/5/2022) kemarin.

Menurut Rony, potensi komoditas kopi Wonosalam sangat luar biasa. Selama ini pihaknya banyak memberikan program pendampingan ke petani untuk menciptakan hasil produksi yang baik. Salah satu program peningkatan kualitas produksi pertanian melalui program sekolah usaha lapang dan penyaluran bantuan peralatan ke petani. Selain itu, program petik buah merah merupakan program pembinaan yang diberikan kepada para petani kopi.

“Harapannya agar buah yang dipetik ini kualitas merah, artinya memberi kualitas yang jauh lebih baik lagi,” kata Rony.

Masing-masing pihak, menurut Rony juga terlibat secara langsung, baik dalam pemasaran maupun inisiasi.

“Masing-masing terlibat secara langsung dari hulu ke hilir ekspor. Disperta terus melakukan pendampingan dan pembinaan dari sisi budiaya,” lanjutnya.

Dia berharap, keberhasilan menembus pasar ekspor mendorong petani lebih semangat dan lebih utama dari itu tentu meningkatkan pendapatan.

Di samping itu, Disperta Jombang juga terus berkomitmen mendukung peningkatan dan produktivitas kopi Wonosalam. Selain memberi pembinaan, dinas juga menyalurkan bantuan peralatan ke petani.

Kepala Disperta Jombang M Rony menuturkan, dukungan Pembak setempat kepada petani kopi sudah sangat baik. Beberapa kali Disperta menyalurkan alat pertanian ke petani kopi.

“Sejak 2017 telah banyak bantuan yang kita berikan pada petani,” terangnya.

Berturut-turut, lanjut Rony pada 2017 lalu, disalurkan bantuan alat gunting pangkas sebanyak 250 unit untuk 10 poktan. Kemudian pada 2018 bantuan pulper atau pengupas kulit ari lima unit kepada lima poktan.

“Sementara 2019 ini bantuan alat pengukur kadar air sebanyak 10 alat untuk lima poktan dan bantuan mesin pengering kopi lima unit diberikan ke lima poktan juga,” kata Rony.

Pada 2020, disalurkan dua mesin huller pada dua kelompok tani, yaitu terpal 100 lembar untuk empat kelompok tani dan bantuan 13.000 batang bibit kopi excelsa pada tujuh poktan, serta 50 hand sprayer untuk 6 poktan.

“Sedangkan tahun lalu kami memberi bantuan alat pascapanen pengolah kopi, seperti alat roasting atau pemanggang, kemudian grinder atau penghalus, dan sealer atau pengemas kepada tiga poktan,” imbuhnya.

Semua bantuan itu merupakan upaya Disperta untuk membantu pengembangan produksi tanaman kopi. Ujungnya, merujuk pada peningkatan kesejahteraan petani.

“Berbagai metode pemrosesan kopi dan alat pengolah kopi yang menghasilkan green bean, kopi sangrai sampai kopi bubuk dan pengemasan juga sudah dikuasi oleh petani kopi di Wonosalam,” tutur Rony.

Saat ini produk kopi Wonosalam kian terkenal dan menjangkau pemasaran yang semakin luas, tidak hanya di wilayah Kabupaten Jombang saja.

“Beberapa produk yang sudah diolah dipasarkan ke kafe atau kedai kopi di Jombang, selain itu beberapa kabupaten lain seperti Malang, Pasuruan, Surabaya, Mojokerto, dan kabupaten lainnya,” ujar Rony.

Dari beberapa pemasaran itu, di antaranya juga diekspor ke Jerman.

“Ekspor ini diakomodir kelompok tani Wojo bekerja sama dengan asosiasi kopi Wonosalam. Omzetnya tergantung dari proses, seperti proses natural, basah, dan fermentasi. Rata-rata sebesar Rp 5 juta-Rp 10 juta untuk kopi bubuk,” tuturnya.