freightsight
Kamis, 18 April 2024

EKSPOR

BPS Mengatakan Ekspor Manufaktur Indonesia November 2022 Naik Menjadi 2,57 Persen

19 Desember 2022

|

Penulis :

Tim FreightSight

via pexels

Badan Pusat Statistik mencatat bahwa nilai ekspor industri pengolahan Indonesia pada November tahun 2022 jumlahnya senilai US$16,68 miliar.

Nilai ekspor komoditas dalam industri pengolahan selama periode Januari - November 2022 telah mencapai US$189,88 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) di sini mencatat bahwa nilai ekspor industri pengolahan Indonesia pada November tahun 2022 jumlahnya senilai US$16,68 miliar. Naik menjadi 2,57 persen dari yang sebelumnya adalah US$16,25 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah di sini pun juga mengatakan bahwa tren tersebut tentunya telah dikontribusi oleh sejumlah komoditas yang juga mengalami kenaikan secara bulanan (month-to-month/mtm) pada November 2022.

"Di antaranya, pakaian naik US$84,7 juta, pulp dan kayu US$83,6 juta, serta besi dan baja US$79 juta," kata Habibullah dalam konferensi pers daring pada Kamis (15/12/2022).

Dia di sini pun juga melanjutkan bahwa nilai ekspor komoditas industri pengolahan selama periode Januari - November 2022 telah mencapai US$189,88 miliar. Naik sebesar 18,59 persen dari yang sebelumnya adalah US$160,11 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Walaupun demikian, tentu saja ekspor industri pengolahan pada bulan November 2022 ini telah tercatat turun 2,11 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Habibullah di sini pun juga mengatakan bahwa penurunan yang dialami oleh sejumlah komoditas. Antara lain, seperti lemak dan minyak hewan/nabati turun US$577,6 juta; otomotif beserta komponen US$229,9 juta; produk kimia US$124,2 juta, serta mesin dan perlengkapan elektrik turun US$54,3 juta.

Di samping itu, Staf Ahli Menteri Perindustrian (Menperin) Andi Rizaldi di sini pun juga menambahkan bahwa ekspor manufaktur telah meraup transaksi senilai US$54 miliar pada kuartal III/2022. Nilai ini tentu saja juga diperkirakan akan segera naik menjadi US$54,78 miliar pada kuartal IV/2022.

"Secara kumulatif, nilai ekspor sektor manufaktur pada 2022 diprediksi mencapai US$210 miliar," kata Andi dalam paparannya dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges (BIBC) 2023 pada Kamis (15/12/2022).

Walaupun demikian, Andi di sini pun juga mengatakan bahwa pemerintah tetap menyiapkan langkah antisipasi sebagai respons pelemahan pasar ekspor yang mulai dirasakan oleh sektor manufaktur dalam beberapa bulan terakhir.

"Arahan dari Presiden Joko Widodo, seluruh kementerian/lembaga (K/L) untuk membelanjakan APBN dan APBD untuk membeli produk dalam negeri," ujarnya.

Di sini pun rupanya dia menilai bahwa memang langkah ini akan berdampak cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi juga tentu akan berpotensi menumbuhkan beberapa subsektor anyar yang ada di industri manufaktur. Untuk saat ini, komitmen belanja produk yang ada di dalam negeri pun tentu saja menggunakan anggaran belanja negara yang jumlahnya mencapai Rp600 triliun.